Jumat, 17/05/2024 - 06:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Sri Mulyani Indrawati Sang Jendral Ekonomi yang Diktaktor, Bekerja untuk Siapa?

OLEH: HERU SUBAGIA

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

DUNIA dalam ancaman besar kronis pada isu-isu ancaman malapetaka pangan dan energi. Krisis perang Rusia dan Ukraina menjadi pihak yang paling bertangung jawab penyebab utama rusaknya tatanan dunia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Efek domino krisis Balkan tersebut memberikan trigger kontraksi negatif bagi perekonomian dunia. Banyak negara dunia sedang panik dan memutuskan mengambil langkah langkah dramatis guna penyelamatan ekonomi domestik di negara masing-masing.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Momok ambruknya tatanan ekonomi global sudah menjadi kenyataan. Koneksitas ekonomi dunia sedang hancur, terjadinya distorsi sistem ekonomi internasional. Akibatnya krisis menuju resesi ekonomi dunia sedang terjadi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bagi Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia yang tidak luput dari dampak memburuknya ekonomi dunia. Tentunya akan banyak kebijakan dan tindakan pemerintah untuk adaptasi lingkungan dunia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Banyak berita dalam minggu ini sedang fokus soroti isu nasional berkaitan kekejian pembunuhan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata Papua yang menewaskan masyarakat sipil. Media juga sedang memburu informasi berkaitan kondisi keuangan dan kebijakan Menteri Keuangan di tengah ancaman resesi ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Jika Moeldoko instruksikan pukul mundur Gerakan Separatis Merdeka di Papua, giliran Sri Mulyani deklarasikan usir WNI yang tidak taat bayar pajak.

ADVERTISEMENTS

Penulis melihat sepertinya sedang terjadi kondisi sangat menakutkan sedang terjadi di negeri ini terutama masalah keamanan teritorial dan ketahanan keuangan nasional.

ADVERTISEMENTS

Ada korelasi kuat jika tindakan kebijakan fiskal yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai bagaian solusi akhir yang terpaksa dilakukan negara untuk melakukan penyesuaian perubahan ekonomi dunia dan tuntutan bagi negara segera melakukan tindakan paksa untuk menyelamatkan negara.   

Berita Lainnya:
Viral Aniaya Istri di Depan Anak, Oknum Polisi yang Bertugas di Polda Sumut Ditahan

Jika seorang jenderal militer tegas pada keputusan dan ketaatannya pada suatu komando suatu hal lumrah, akan lain sikap tegas ini diberlakukan dan dilaksanakan oleh jenderal sipil masyarakat sipil. Menyoroti sikap tegas dari sang menteri, saya sampai berpikir ketegasan SMI kalahkan Presiden.

Hebatnya lagi Kementerian Keuangan yang dipimpin Menteri ini tidak mempunyai perlengkapan senjata militer. Tidak ada moncong senjata laras panjang, ranjau darat, dan peluru tajam. Hanya mempunyai keberanian berbicara yang langsung dikomandani menterinya.

Kekuatan kata dan kalimat terucap dari membikin gemetar dan panik warga negara. Bisa jadi, keberaniannya ini sudah melampaui keberanian presiden yang mempunyai hak secara ketentuan UU mencabut status kewarganegaraan Indonesia.    

Petikan dan tafsiran kalimat ancaman menteri keuangan seperti ini bunyinya.  

#Bagi Warga Indonesia Yang Tidak Bayar Pajak, Dipersilahkan Hengkang Dari Bumi Pertiwi#

Berita Lainnya:
Israel Dikucilkan Buntut Genosida di Gaza, Menlu Turki: Hukum Internasional dan HAM Diinjak-injak

Publik akan berbalik bertanya juga ke pemerintah, beranikah berujar juga bagi pejabat atau individu yang melakukan korupsi keuangan dari pos-pos anggaran pemerintah dan dipastikan anggaran tersebut dari pembayaran pajak yang disetor masyarakat.

Apa benar ancaman SMI bisa hanya diartikan perpanjangan tangan dari rezim berkuasa sebagai bentuk kepanikan pemerintah menghadapi keuangan negara yang sedang rapuh.

Saat ini anggaran belanja pemerintah mungkin sudah tekor alias defisit. Sementara pos-pos anggaran yang jatuh tempo dan harus dibayarkan segera.

Pajak adalah instrumen vital untuk membiayai roda pemerintahan dan membayarkan kewajiban negara terutama hutang luar negara.

Dana segar itu harus ada untuk membayarkan utang dan menambah biaya pengeluaran rutin negara. Jalan tercepat mendapatkan uang melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapat pajak masyarakat.    

Sri Mulyani berujar tegas dan berani dengan ancaman bagi WNI tidak bayar pajak. Yang dilakukan menteri ini sangat terhormat dan heroik sebagai pimpinan lembaga, keberanian untuk memberikan kontribusi maksimal sesuai bidangnya.

Tindakan Sang Menteri tidak bisa disalahkan dan seharusnya menjadi kebanggaan tersendiri bahwa sebuah kementerian menjadi pahlawan disaat negara sedang oleng dan putus asa.    

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi