Jumat, 03/05/2024 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Sensor Keras Boikot Pembayaran Kredit Rumah

ADVERTISEMENTS

China bergulat untuk menahan boikot hipotek yang telah memicu aksi protes.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 SHANGHAI — China bergulat untuk menahan boikot hipotek atau pembayaran kredit yang telah memicu protes yang jarang terjadi. Sensor menjadi berlebihan dengan pesan media sosial diblokir, video demonstrasi dihapus, dan pencarian kata kunci menjadi kosong.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sensor berusaha menyaring atau menghapus rincian pembeli rumah yang marah mengancam untuk berhenti membayar hipotek pada ratusan proyek perumahan yang belum selesai. Regulator berusaha meyakinkan penduduk bahwa semuanya akan diurus.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Protes telah meletus pada waktu yang sensitif bagi Beijing. Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan mengamankan masa jabatan kepemimpinan ketiga di Kongres Partai Komunis ke-20 akhir tahun ini dan stabilitas sosial sangat penting menjelang pertemuan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Dalam upaya untuk menenangkan pengunjuk rasa dan mengatasi krisis, regulator dan pemerintah daerah telah meningkatkan upaya untuk meyakinkan para kritikus bahwa proyek akan selesai. Otoritas perbankan telah mendorong pemberi pinjaman untuk memberikan pinjaman untuk proyek-proyek dan beberapa daerah membuat satuan tugas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Respons Atalia Praratya Tentang Hijab Zara Banjir Pujian, Tapi Kaget dengan Hal Ini


Tapi gejolak yang meningkat atas perkembangan yang belum selesai sedang menguji perusahaan media sosial China. Mereka tunduk pada undang-undang dalam keharusan menyensor konten yang “merusak stabilitas sosial” atau sangat kritis terhadap pemerintah pusat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Satu video yang menunjukkan dukungan dari pembeli rumah yang menyatakan boikot pembayaran hipotek telah diblokir di Douyin atau TikTok versi China. Laporan ini diketahui dari gambar tersimpan oleh seorang pengunjuk rasa. Platform media sosial mengatakan, penyensoran dilakukan karena kontennya tidak lolos pengawasan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Seorang pengunjuk rasa di kota Zhengzhou di provinsi Henan yang bermarga Lu mengatakan, video tentang boikot hipotek yang dia unggah melalui Douyin adalah salah satu item yang sedang tren pada satu titik. Namun video semacam itu tidak lagi dapat diunggah atau ditemukan di platform.


Pemrotes hipotek di Nanchang, ibu kota provinsi Jiangxi tenggara bernama Yang mengatakan, video protes hipoteknya di Douyin juga disensor. Sedangkan pemrotes lain bermarga Wang di provinsi Henan mengatakan, dia mencoba mengunggah video tentang boikot hipotek, tetapi video itu dibatasi, gagal mendapatkan persetujuan, atau hanya bisa dilihat olehnya.

Berita Lainnya:
Asosiasi Dokter Korsel Desak Kenaikan Kuota Dibatalkan


Sedangkan platform media sosial Weibo, tagar #stopmortgagepayments telah disensor. “Karena hukum dan aturan terkait, halaman topik tidak dapat ditampilkan,” ujar pemberitahuan website.


Video lain yang diblokir atau dihapus dari situs media sosial termasuk adegan situs konstruksi kosong, pengunjuk rasa berkelahi dengan pengawal, dan komentar analis tentang gerakan boikot. Penyensoran ketat ini menggarisbawahi sensitivitas masalah tersebut.


Penyensoran masalah ini tidak terbatas pada media sosial. Seorang pejabat di pengembang mengatakan, bosnya telah melarang staf mengomentari protes hipotek, bahkan pembicaraan di balik layar menyatakan ini merupakan perintah dari atas. Analis di beberapa perusahaan sekuritas dan riset di China mengatakan, mereka juga disarankan untuk tidak mengomentari protes tersebut.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi