Rabu, 01/05/2024 - 09:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Polisi AS Tangkap Tiga Supremasi Kulit Putih

ADVERTISEMENTS

Polisi Boston tak punya informasi rinci soal penangkapan tiga orang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BOSTON — Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menangkap tiga orang pria dalam sebuah unjuk rasa di Boston. Jaksa distrik setempat menyebutnya “aksi terorganisir supremasi kulit putih.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Departemen Kepolisian Boston mengatakan tiga orang pria ditahan karena mengganggu kedamaian di Jamaica Plain, pemukiman multietnis di Boston. Juru bicara Kejaksaan Distrik Suffolk Kevin Hayden mengatakan ia diberitahu satu dari tiga pria yang ditangkap terafiliasi dengan kelompok yang dikenal NSC 131 atau Nationalist Social Club.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dalam pernyataannya Hayden mengatakan “kehadiran supremasi kulit putih di acara pembacaan buku di Jamaica Plain aib dan peringatan.” Hayden mencatat kelompok supremasi kulit putih lainnya, anggota Patriot Front berpawai di pusat kota Boston pada awal bulan ini.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Di Luar Nalar, Israel Gunakan Suara Tangisan untuk Kecoh Warga Palestina


Organisasi masyarakat sipil Anti-Defamation League mengatakan NSC 131 merupakan kelompok neo-Nazi yang didirikan pada tahun 2019. Kelompok itu menggabungkan rasialisme, anti-semitisme dan intoleransi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Anggota kelompok itu berkumpulan neo-Nazi dan skinhead rasis, yang banyak diantaranya bekas anggota kelompok supremasi kulit putih lainnya,” kata Anti-Defamation League.


“Masyarakat di mana pun menjadi target kelompo ini, dan masyarakat di mana pun harus menolak mereka,” kata Hayden.


“(Boston) merupakan jalan panjang dalam melawan kebencian yang diluncurkan lima tahun lalu di Charlottesville,” tambahnya.


Pada tahun 2017 lalu ratusan supremasi kulit putih turun ke jalan Charlottesville, Virginia untuk memprotes keputusan kota itu menyingkirkan monumen Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari taman kota. Kekerasan terjadi antara supremasi kulit putih dengan demonstran tandingan.

Berita Lainnya:
Bellingham Desak Tindakan Lebih Masif untuk Atasi Rasisme di Liga Spanyol


Pihak berwenang berhasil membubarkan mereka, tapi kemudian sebuah mobil melaju kencang ke arah pengunjuk rasa damai. Menewaskan seorang perempuan Heather Heyer yang berusia 32 tahun.


Korban tewas pada hari itu menjadi tiga orang setelah helikopter polisi yang memantau iring-iringan mobil gubernur jatuh. Dua orang petugas meninggal dunia.


Kepolisian Boston mengatakan mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai penangkapan tiga orang supremasi kulit putih Sabtu kemarin. Karena petugas yang terlibat masih menyelesaikan laporannya. 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi