Rabu, 01/05/2024 - 06:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Badan Pangan Nasional Luncurkan Gerakan B2SA, Ajak Masyarakat Konsumsi Pangan Lokal

ADVERTISEMENTS

NFA mendorong para pelaku kuliner lebih mengedepankan penggunaan bahan pangan lokal

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) meluncurkan gerakan pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman atau B2SA di Jakarta, Ahad (31/7/2022). Gerakan itu, salah satunya untuk mengajak masyarakat mengonsumsi aneka ragam pangan lokal sekaligus demi menjaga gizi seimbang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, peluncuran B2SA dilaksanakan bertepatan dengan momentum hari ulang tahun pertama NFA. Gerakan itu sekaligus sebagai komitmen NFA untuk berperan aktif tidak hanya mewujudkan stabilisasi dan ketersediaan pangan, melainkan juga turut serta dalam membangun budaya masyarakat mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk memperkuat gerakan ini, Arief mengatakan, NFA sudah melakukan kerja sama melalui MoU dengan Indonesian Chef Association (ICA) dalam rangka mendorong para pelaku kuliner lebih mengedepankan penggunaan bahan pangan lokal dalam hidangannya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024

Selain itu, NFA juga menggandeng organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) guna memasyarakatkan potensi dan keunggulan pangan lokal hingga kepelosok desa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami juga akan menggerakan Dinas Urusan Pangan yang tersebar di 514 kab/kota dan 37 provinsi untuk semakin intensif mengkampanyekan gerakan ini kepada masyarakat di daerahnya. Salah satunya melalui pemanfaatan pekarangan rumah sebagai ladang untuk bercocok tanam komoditas pangan lokal,” kata Arief.

Arief berharap, melalui pembudidayaan, pemanfaatan, dan peningkatan konsumsi pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, maka ketahanan pangan masyarakat akan semakin terjaga karena tidak harus bergantung pada satu komoditas tertentu. Masyarakatpun semakin sehat karena terpenuhi gizinya.

“Kita juga mengedukasi bahwa dalam satu porsi piring makanan harus terbagi ke dalam tiga jenis makanan, yaitu makanan pokok (karbohidrat), sayuran, serta lauk-pauk dan buah-buahan. Tentunya diimbangin dengan minum 8 gelas air sehari dan aktivitas fisik 30 menit per hari,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Pertamina Masih Tahan Harga BBM, Ini Alasannya  

Arief menjelaskan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam keberagaman pangan. Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia dengan 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah- buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu.

“Kita memiliki beragam pangan sumber karbohodrat seperti sagu, sukun, singkong, jagung, sorgum, kentang, dan ragam umbi-umbian lainnya,” ungkapnya.

Indonesia juga memiliki kearifan budaya pangan lokal di daerahnya masing-masing seperti budaya Manggadong di Sumatera Utara, beras Aruk di Kepulauan Bangka Belitung, nasi Siger di Lampung, Rasi di Jawa Barat, Nasi Jagung di Jawa, Jagung Bose di NTT, Binte Biluhute di Gorontalo, bubur Tinutuan Sulawesi Utara, Kapurung di Sulawesi Selatan, Kasuami, Sinonggi dan Kabuto di Sulawesi Tenggara, Enbal di Maluku, hingga Papeda di Papua.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi