Sabtu, 04/05/2024 - 14:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu: Kebijakan Subsidi Jadi Faktor Utama Pengendalian Inflasi

ADVERTISEMENTS

Tak hanya kebijakan subsidi, Kemenkeu lakukan pengendalian lewat TPIP dan TPID

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kementerian Keuangan menyebut kebijakan subsidi dan kompensasi untuk menjaga daya beli masyarakat menjadi kunci dalam mengendalikan tingkat inflasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi akan mengoptimalkan kebijakan kunci, terutama menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan subsidi, kompensasi dan perlindungan sosial.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Tak hanya itu pemerintah akan terus menjaga menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan masyarakat melalui penguatan koordinasi dan kolaborasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID),” ujarnya, Selasa (2/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Menurutnya upaya-upaya tersebut sejalan dengan stabilitas harga domestik yang terus menjadi perhatian. Hal ini seiring dengan tren inflasi yang meningkat pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen (yoy) dari 4,35 persen (yoy) pada Juni 2022. Hal ini masih dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai dan bawang merah, bahan bakar rumah tangga nonsubsidi serta tarif angkutan udara.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Penumpang Angkutan Laut pada Lebaran 2024 Meningkat 13,9 Persen Sebanyak 4,7 Juta Orang


Secara bulan ke bulan, inflasi juga meningkat sebesar 0,64 persen dari Juni yang sebesar 0,61 persen. Namun secara keseluruhan tingkat inflasi Indonesia masih lebih rendah dibanding negara lain seperti Uni Eropa sebesar 8,9 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Meski sedikit meningkat, inflasi inti masih terjaga pada level 2,86 persen (yoy) pada Juli yang mencerminkan komitmen Bank Indonesia dalam mengendalikan ekspektasi inflasi di Indonesia. Adapun pergerakan komponen inflasi inti baik jenis barang maupun jasa menunjukkan menguatnya pemulihan daya beli dan permintaan masyarakat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Sementara itu inflasi harga yang diatur pemerintah atau administered prices pada Juli 2022 meningkat menjadi 6,51 persen dari realisasi Juni yang sebesar 5,33 persen.


“Masih tingginya harga energi dunia khususnya minyak mentah mendorong penyesuaian beberapa harga energi domestik seperti BBM dan LPG non-subsidi serta tarif listrik. Tekanan harga avtur dan pajak bandara juga masih mendorong kenaikan tarif angkutan udara,” ucapnya.


Kemudian inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food kembali meningkat sebesar 11,47 persen dibanding realisasi Juni 10,07 persen. Hal ini karena gangguan suplai domestik pada produk hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit serta bawang merah akibat kondisi cuaca.

Berita Lainnya:
Diskusi Indef: Butuh Menko Urus Ekonomi Syariah


Dari sisi lain, harga daging ayam menurun akibat melimpahnya stok setelah Idul Adha serta harga minyak goreng yang mengalami deflasi seiring melandainya harga produk sawit. Febrio menegaskan pemerintah akan terus melaksanakan kebijakan intervensi harga pangan, penguatan stok serta operasi pasar untuk menghadapi kenaikan harga pangan.


“Dukungan fasilitas distribusi turut dilakukan oleh berbagai pemerintah daerah untuk menekan harga cabai dan bawang yang masih tinggi,” ucapnya.


Menurutnya, faktor musiman terkait kondisi cuaca umumnya bersifat temporer sehingga harga pangan diperkirakan semakin stabil seiring membaiknya kondisi cuaca. Apalagi pergerakan harga komoditas hortikultura pun sudah menunjukkan tren melandai dalam dua minggu terakhir bulan Juli, sehingga diperkirakan laju inflasi akhir tahun masih relatif moderat.


“Akan relatif moderat meskipun cenderung berada pada batas atas sasaran inflasi pemerintah,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi