Jumat, 26/04/2024 - 10:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

Naik, Harga Batu Bara Acuan Agustus Mencapai 321,59 Dolar AS per Ton

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga batu bara dipengaruhi kondisi pasokan gas di Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Harga batu bara acuan pada Agustus 2022 ditetapkan 321,59 dolar AS per ton atau mengalami kenaikan 2,59 dolar AS dibandingkan Juli 2022, yang terutama dipengaruhi kondisi pasokan gas di Eropa. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/8/2022) mengatakan kondisi pasokan gas di Eropa mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kenaikan harga batu bara acuan (HBA) pada Agustus 2022 menjadi 321,59 dolar AS per ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Harga gas alam cair di Eropa terus merangkak naik menyusul ketidakpastian pasokan gas. Bahkan, beberapa negara Eropa mengaktifkan kembali pembangkit listrik batu baranya guna mengantisipasi adanya krisis listrik,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi HBA, lanjut Agung, adalah adanya lonjakan permintaan batu bara dari China, India, dan Korea Selatan. “Hal ini terjadi lantaran Rusia menawarkan diskon harga batu bara,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik pada H+1 Lebaran 2024


Harga batu bara sepanjang 2022 konsisten mengalami kenaikan. Pada Januari 2022, HBA masih 158,50 dolar AS per ton, lalu naik menjadi 188,38 dolar AS per ton pada Februari 2022.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selanjutnya, pada Maret menyentuh 203,69 dolar AS per ton, April 288,40 dolar AS per ton, Mei berada di level 275,64 dolar AS per ton, dan Juni menembus 323,91 dolar AS per ton.”Bulan lalu (Juli) sempat turun menjadi 319 dolar AS per ton, namun Agustus 2022 ini, HBA naik menjadi 321,59 dolar AS per ton,” ungkap Agung.


HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata sejumlah indeks yakni Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kkal per kg GAR, total moisture 8 persen, total sulfur 0,8 persen, dan ash 15 persen.

Berita Lainnya:
Benoa Layani Kapal Pesiar Jumbo, Pelindo Sebut Peran Erick Thohir


Agung menambahkan pada bulan sebelumnya indeks NEX naik 3,75 persen, GCNC naik 3,32 persen, ICI turun 3,94 persen, dan Platt’s turun 3,58 persen.Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. 


Pada supply dipengaruhi cuaca, teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.Sementara untuk demand, dipengaruhi kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.


Di samping itu, pemerintah juga menetapkan HBA untuk domestik khusus kebutuhan kelistrikan sebesar 70 dolar AS per ton dan 90 dolar per ton untuk kebutuhan bahan bakar industri domestik.”Kebijakan ini untuk menjaga daya saing industri domestik dan utamanya memastikan keterjangkauan hasil produksi industri bagi masyarakat,” ujar Agung.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi