Sabtu, 27/04/2024 - 02:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Legislator PKB: Perlu Dicek, Penimbunan Bansos oleh JNE Sudah Lapor Pemerintah Belum?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Pemerintah harus menjelaskan duduk perkara temuan timbunan bantuan sosial Presiden Joko Widodo di Depok, Jawa Barat, yang di klaim JNE sebagai penanggu jawab distribusi sebagai barang rusak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Anggota Komisi VIII DPR RI MF Nurhuda Yusro mengatakan, penjelasan pemerintah untuk memastikan JNE sudah melaporkan kerusakan barang sebelum memutuskan dikubur di lahan kosong.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Gedung YLBHI di Jalan Diponegoro Menteng Dilalap Api, Saksi Mata Dengar Suara Ledakan

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Perlu dikonfirmasi ke pemerintah, apakah sebelum mereka mengubur beras bansos, sudah ada konfirmasi ke pemerintah? Ini perlu dicek,” kata Nurhuda kepada wartawan, Rabu (3/8).

ADVERTISEMENTS

Nurhuda khawatir, penimbunan bansos itu dilakukan tanpa prosedur yang seharusnya. Akibatnya, tentu bisa menimbulkan kerugian negara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jika tidak melalui mekanisme dan prosedur yang benar, penguburan itu memicu kerugian negara. Karena bantuan pemerintah menjadi tidak tepat sasaran,” terangnya.

Berita Lainnya:
Legislator Usulkan Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana Direlokasi

Pasalnya, lanjut legislator PKB ini, sebelum temuan timbunan itu, banyak kritik kepada pemerintah yang menyebut distribusi bansos tidak tepat sasaran.

“Selama ini kita kritik keras banyak bansos yang tidak tepat sasaran. Lha ini kok malah dikubur, ya jauh dari tepat sasaran,” pungkasnya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi