Sabtu, 27/04/2024 - 10:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Belanja Pemerintah Kembali Alami Kontraksi pada Kuartal II 2022

ADVERTISEMENTS

Belanja pemerintah menjadi satu-satunya sektor pengeluaran yang tumbuh negatif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Belanja pemerintah kembali mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal II 2022 setelah pada kuartal sebelumnya juga mengalami kontraksi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi pemerintah sepanjang Januari-Maret 2022 atau kuartal pertama tercatat minus 7,74 persen. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sementara, pada April-Juni 2022, belanja pemerintah kembali tercatat minus 5,24 persen. “Ini karena adanya penurunan realisasi belanja pegawai dan belanja barang jasa dalam APBN di kuartal II tahun 2022,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Indonesia Diharap Hindari Wilayah Konflik


Belanja pemerintah, lanjut Margo menjadi satu-satunya sektor dari sisi pengeluaran yang mengalami pertumbuhan negatif. Tercatat, konsumsi rumah tangga tumbuh signifikan menjadi 5,51 persen, investasti tumbuh 3,07 persen, sementara pertumbuhan ekspor tembus hingga 19,74 persen.

ADVERTISEMENTS


Lebih lanjut, impor tumbuh 12,34 persen dan konsumsi lembaga non profir yang melayani rumah tangga atau LNPRT tercatat tumbuh 5,04 persen. Kendati demikian, Margo menyampaikan meski pertumbuhan belanja pemerintah negatif, nyatanya masih berkontribusi sebesar 6,94 persen terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II 2022 yang mencapai 5,44 persen. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024


Margo menjelaskan, penurunan yang terjadi terhadap konsumsi pemerinah juga sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha administrasi pemerintah dan jasa pendidikan. Keduanya mengalami kontraksi masing-masing 1,73 persen dan 1,15 persen.


Turunnya pertumbuhan lapangan usaha administrasi pemerintah tentunya karena penurunan realisasi belanja pegawai serta barang dan jasa sebesar 2,39 persen.”Sementara itu, penurunan pertumbuhan lapangan usaha jasa pendidikan karena penurunan belanja tunjangan tenaga pendidikan PPPK,” kata dia.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi