Jumat, 26/04/2024 - 16:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

IHSG Ditutup Melonjak Didukung Penurunan Laju Inflasi AS

ADVERTISEMENTS

IHSG melonjak ditopang naiknya saham energi seperti ADMR dan BUMI

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (11/8). Dari awal sesi pertama hingga kedua, IHSG bergerak optimis di zona hijau dan berakhir naik 1,05 persen ke level 7.160,38. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Penguatan IHSG ditopang naiknya saham-saham energi seperti ADMR dan BUMI yang naik lebih dari 7 persen. Terbangnya IHSG juga didorong oleh saham sektor barang baku. MDKA naik 6,68 persen, ANTM naik 5,66 persen dan INCO naik naik 5,32 persen. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pos Indonesia Siapkan Tiga Program Memeriahkan Lebaran 2024


Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen dari eksternal. Pelaku pasar merespons positif data inflasi AS yang mengalami penurunan bahkan di bawah konsensus pasar. 

ADVERTISEMENTS


Inflasi AS turun dari sebelumnya 9,1 persen menjadi 8,5 persen atau dibawah dari konsensus pasar 8,7 persen. “Dengan turunnya data inflasi AS memberikan ruang kebijakan moneter The Fed yang mungkin tidak begitu agresif menaikkan suku bunga,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (11/8).  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sementara dari dalam negeri, penguatan IHSG terjadi di tengah gejolak volatilitas harga komoditas. Pemerintah merilis data realisasi subsidi energi hingga Juli 2022 tumbuh 17,5 persen YoY menjadi Rp 116,2 triliun.

Berita Lainnya:
Mudik Gratis BUMN Siap Pulang Kampungkan 80.215 Orang


Kepala Badan Kebijakan Fiskal menyampaikan pembayaran subsidi dan kompensasi masih akan terus berjalan hingga akhir tahun. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat sehinga akan mendorong membaiknya ekonomi.


Dengan demikian, anggaran APBN akan menjadi pelindung terhadap gejolak harga komoditas. Hingga periode Juli 2022, pendapatan negara tercatat mencapai Rp 1.551 triliun dan belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp 1.444,8 triliun. APBN pun mengalami surplus sebesar Rp 106,1 triliun. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi