Rabu, 22/05/2024 - 07:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Museum Serangan 9/11 New York Tutup

Museum kehilangan pengunjung, terendah hanya 26 ribu pada 2021.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 NEW YORK — Sebuah museum di New York City yang menceritakan kisah serangan 9/11 dari sudut pandang orang-orang yang terkena dampak telah menutup gedungnya dan mengakhiri tur jalan kaki pada Rabu (17/8/2022) malam. Artefak akan dipindahkan ke New York State Museum di Albany.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Pendiri 9/11 Tribute Museum Jennifer Adams-Webb menyatakan pada Kamis (18/8/2022) pagi, penutupan tempat ini akibat penurunan pengunjung yang belum ke angka normal. Penurun terjadi dari hampir 300.000 setahun sebelum penutupan enam bulan pada 2020 karena pandemi virus corona ke rekor terendah 26.000 pada 2021.


“Para pengunjung belum kembali,” katanya sambil mengatakan satu-satunya cara agar museum tetap buka adalah dengan dukungan pemerintah.


Sudah berbulan-bulan dilakukan dialog dengan Departemen Urusan Kebudayaan Kota New York dan kantor-kantor lain, hanya saja keputusan menutup museum itu menjadi yang terbaik. Meski begitu, tempat ini berbeda dengan museum yang lebih besar 9/11 Memorial & Museum at Ground Zero.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tim Penyelamat Palestina Temukan Bukti IDF Ambil Organ Warga Gaza Sebelum Dikubur Massal


Adams-Webb menyatakan, perbedaan utama antara museum penghormatan dan yang lebih besar adalah fokus programnya pada cerita langsung dari orang-orang yang terkena dampak langsung. Salah satu relawan yang terlibat adalah Peter Bitwinski, seorang pekerja untuk Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Bitwinski mengatakan, dia berada di mejanya di World Trade Center pada 11 September 2001, ketika pembajak menabrakkan pesawat ke menara kembar. Serangan 11 September menewaskan hampir 3.000 orang.


Menurut Bitwinski, dia dan yang lainnya dievakuasi, membantu rekan kerja yang menggunakan kursi roda dan membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menuruni hampir 70 anak tangga. Begitu mereka akhirnya keluar, Bitwinski mengatakan, melihat asap, puing-puing, dan orang-orang melompat dari lantai tertinggi menara.

ADVERTISEMENTS


Selain membantu orang memahami apa yang terjadi hari itu dan menghormati para korban dan responden pertama, 9/11 Tribute Museum  membantunya untuk terus sembuh. “Saya menjalani konseling psikologis, tetapi setiap kali saya berbagi dan berbicara, itu juga merupakan pengalaman penyembuhan bagi saya,” kata Bitwinski.

ADVERTISEMENTS


Museum berencana untuk terus menawarkan sumber daya pendidikan daring dan dukungan komunitas. Hanya saja, tempat itu telah menghentikan tur jalan kaki berpemandu. Lebih dari 500.000 orang mengikuti tur sejak pembukaan museum pada 2006. 

Berita Lainnya:
Presiden Iran Meninggal Dunia, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi