Selasa, 07/05/2024 - 16:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Beri Sinyal Kembali ke Tenaga Nuklir

ADVERTISEMENTS

Jepang menyoroti perang Ukraina dan biaya energi yang mengubah opini publik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

TOKYO — Jepang mengisyaratkan akan memulai kembali penggunaan pembangkit nuklir dan melihat pengembangan reaktor generasi berikutnya. Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pada Rabu (24/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kishida menyoroti bagaimana perang Ukraina dan melonjaknya biaya energi telah memaksa perubahan opini publik dan pemikiran ulang kebijakan negaranya terhadap tenaga nuklir. Ada perubahan kebijakan besar pada energi nuklir satu dekade setelah bencana Fukushima.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain itu, Kishida juga mengatakan, pemerintah Jepang akan mempertimbangkan memperpanjang umur reaktor yang sudah ada. Jepang telah membuat sebagian besar pembangkit nuklirnya menganggur satu dekade sejak gempa bumi besar dan tsunami pada 2011 memicu bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Petro: Kolombia tak Mau Punya Hubungan Diplomatik dengan Pelaku Genosida

Kepada wartawan, Kishida mengatakan, dia telah menginstruksikan para pejabat untuk membuat langkah-langkah konkret pada akhir tahun. Itu termasuk mendapat pemahaman publik tentang energi berkelanjutan dan tenaga nuklir.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Para pejabat pemerintah bertemu pada Rabu untuk menuntaskan penyusunan rencana “transformasi hijau”. Energi nuklir, yang sangat ditentang oleh publik setelah krisis Fukushima, kini dilihat oleh beberapa pihak di pemerintahan sebagai komponen untuk transformasi hijau.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Opini publik juga telah bergeser, karena harga bahan bakar telah meningkat dan awal musim panas yang amat terik mendorong seruan untuk penghematan energi. Bulan lalu, pemerintah Jepang berharap bisa mengaktivasi kembali lebih banyak reaktor nuklir tepat waktu untuk mencegah krisis listrik selama musim dingin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Ada Negara yang Cegah DK PBB Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza, China: Mereka Munafik

Akhir Juli 2022, Jepang memiliki tujuh reaktor yang beroperasi, dengan tiga lainnya tidak menyala karena pemeliharaan. Banyak lainnya masih menjalani proses perizinan di bawah standar keamanan yang lebih ketat yang diberlakukan setelah Fukushima.

Berdasarkan peraturan saat ini, Jepang seharusnya menonaktifkan pabrik setelah periode yang telah ditentukan. Dalam banyak kasus, lama periode itu adalah 60 tahun, dikutip dari laman NBC News.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi