Jumat, 26/04/2024 - 15:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menteri ESDM: Harga Keekonomian Pertalite Rp 17.200 & Solar Rp 17.600 per Liter

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –Pemerintah masih merumuskan kenaikan harga BBM subsidi. Sore ini, para menteri kembali rapat terbatas untuk mengambil kebijakan sebelum dilaporkan ke Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pertalite dan Solar menjadi dua produk BBM yang disubsidi pemerintah. Saat ini Pertalite dengan RON 90 dijual Rp 7.650 per liter dan Solar dengan CN 48 dijual Rp 5.450 per liter.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Harga eceran Pertalite dan Solar ini sangat jauh dari harga keekonomiannya di tengah melejitnya harga minyak dunia di level USD 90 hingga USD 100 per barel. Hal tersebut diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Telkomsel Prediksi Trafik Broadband Naik 15,22 Persen pada RAFI 2024

“Keekonomian harga Pertalite Rp 17.200 per liter, CN48 Solar Rp 17.600,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (26/8).

ADVERTISEMENTS

Tak hanya Pertalite dan Solar, harga Pertamax yang saat ini dijual Rp 12.500 per liter juga masih jauh dari harga keekonomiannya. Berdasarkan hitungannya, harga BBM RON 92 itu idealnya dijual Rp 19.900 per liter.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Terkait kapan harga BBM subsidi akan dinaikkan, Arifin enggan menjawab. Pun dengan besaran kenaikan harga BBM subsidi. Dia menegaskan pemerintah belum mengambil kebijakan final yang keputusannya akan diumumkan Presiden Jokowi.

Berita Lainnya:
Poros Rawamangun Desak Polri Proses Hukum Pendeta Gilbert

“Kita masih lakukan exercise karena harus hati-hati, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan,” ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika harga BBM subsidi tak naik, subsidi energi di APBN akan semakin bengkak. Saat ini alokasi subsidi energi di APBN 2022 sudah sentuh Rp 502 triliun.

“Kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa-apa, maka Rp 502 triliun tidak akan cukup. Nambah lagi bisa mencapai Rp 698 triliun,” imbuh Sri Mulyani.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi