Selasa, 30/04/2024 - 01:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tenggelamnya Kemilau Timbuktu

ADVERTISEMENTS

Timbuktu pernah berkilau sebagai pusat peradaban Islam di Afrika Barat

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Membentang di sisi utara Sungai Niger, Timbuktu kini merupakan salah satu kota di Mali. Bermula dari sebuah kawasan permukiman sementara, kota ini berubah menjadi wilayah permukiman permanen pada awal abad ke-12. Sekitar dua abad kemudian, Timbuktu berkembang dari kota perdagangan garam, emas, dan gading, menjadi bagian penting dari Kerajaan Mali.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Tombouctou, begitu orang Prancis menyebut Timbuktu, merupakan kota multietnis yang dihuni oleh suku Songhay, Tuareg, Fulani, dan Moor. Kota ini didirikan oleh suku Tuareg Imashagan pada abad ke-11 M.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kisah Keistimewaan Akhlak Abu Bakar As Shiddiq Saat Menunaikan Ibadah Haji
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebelum mendirikan kota ini, suku Tuareg kerap menjelajahi padang rumput hingga ke Arawan untuk menggembala hewan ternak. Hal itu biasanya mereka lakukan pada musim hujan. Pada musim kering, mereka mendatangi Sungai Niger untuk mencari rumput. Ketika tinggal di sekitar sungai, suku Tuareg terserang sakit akibat gigitan nyamuk dan air yang menggenang.

ADVERTISEMENTS


Dalam kondisi yang kurang menguntungkan itu, mereka memutuskan untuk menetap beberapa mil dari Sungai Niger dan mulai menggali sebuah sumur. Ketika musim penghujan datang, suku Tuareg biasa meninggalkan barang-barang yang berat kepada seorang wanita tua bernama Tinabutut, yang tinggal dekat sungai. Seiring waktu pengucapan, Tinabutut berubah menjadi Timbuktu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Amalan Rasulullah saat Makkah Diterjang Angin Kencang


Timbuktu mulai menggeliat menjadi pelabuhan penting pada abad ke-11. Saat itu, Timbuktu menjadi pusat perdagangan beragam barang dari Afrika Barat dan Afrika Utara. Garam adalah produk yang amat bernilai kala itu. Selain emas, ada dua komoditas lain yang amat tinggi permintaannya, yakni buku dan emas.


 


 


sumber : Islam Digest

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi