Kamis, 02/05/2024 - 19:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Turki Prihatin dengan Kembali Meletusnya Konflik di Ethiopia

ADVERTISEMENTS

Ankara mengundang pihak bertikai di Ethiopia untuk mengadakan pembicaraan damai

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

ANKARA — Kementerian Luar Negeri Turki pada Kamis (25/8/2022) menyampaikan keprihatinan atas kembalinya konflik di Ethiopia meski ada gencatan senjata kemanusiaan yang tidak terbatas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami mengundang para pihak untuk kembali berdialog untuk mengakhiri kekerasan secara permanen di negara ini dan membangun perdamaian dan stabilitas,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pernyataan itu menambahkan Turki akan terus mendukung upaya untuk menjaga perdamaian, ketenangan, dan stabilitas di Ethiopia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Warga Rusia Ditangkap Atas Kematian Dua Tentara Ukraina di Jerman

Otoritas Turki mengungkapkan hal itu setelah pemerintah Ethiopia dan pemberontak Tigray mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan telah dilanggar menyusul eskalasi militer.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tentara Ethiopia dan pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray saling menyalahkan pihak mana yang melanggar gencatan senjata yang dicapai pada bulan Maret, di daerah sepanjang perbatasan administratif antara Amhara dan negara bagian Tigray.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pemerintah telah menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam pembicaraan dengan pemberontak dalam beberapa bulan terakhir tanpa prasyarat apapun selama mereka ditahan di bawah mediasi tunggal Uni Afrika.

Namun pemberontak Tigray menolak Uni Afrika sebagai mediator, merekomendasikan agar pembicaraan diadakan dengan Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta.

Berita Lainnya:
Turki Tangkap Ratusan Pengunjuk Rasa Hari Buruh

Ribuan orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, tewas dan jutaan mengungsi sejak konflik dimulai pada November 2020.

PBB telah memperingatkan bahwa Tigray “berada di ambang bencana kemanusiaan,” karena lebih dari 40 persen dari sekitar 6 juta orang di kawasan itu membutuhkan bantuan darurat.

Lebih dari 5 juta orang terlantar di negara bagian Afar dan Amhara di mana pasukan Tigrayan melakukan serangan militer setahun yang lalu, yang menimbulkan kerusakan kemanusiaan dan properti yang besar.


sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi