Sabtu, 18/05/2024 - 08:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Turki Prihatin dengan Kembali Meletusnya Konflik di Ethiopia

Ankara mengundang pihak bertikai di Ethiopia untuk mengadakan pembicaraan damai

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

ANKARA — Kementerian Luar Negeri Turki pada Kamis (25/8/2022) menyampaikan keprihatinan atas kembalinya konflik di Ethiopia meski ada gencatan senjata kemanusiaan yang tidak terbatas.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kami mengundang para pihak untuk kembali berdialog untuk mengakhiri kekerasan secara permanen di negara ini dan membangun perdamaian dan stabilitas,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pernyataan itu menambahkan Turki akan terus mendukung upaya untuk menjaga perdamaian, ketenangan, dan stabilitas di Ethiopia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Otoritas Turki mengungkapkan hal itu setelah pemerintah Ethiopia dan pemberontak Tigray mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan telah dilanggar menyusul eskalasi militer.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kemenko Ekonomi Ajak 150 Pengusaha Turki Tingkatkan Investasi ke RI

Tentara Ethiopia dan pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray saling menyalahkan pihak mana yang melanggar gencatan senjata yang dicapai pada bulan Maret, di daerah sepanjang perbatasan administratif antara Amhara dan negara bagian Tigray.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pemerintah telah menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam pembicaraan dengan pemberontak dalam beberapa bulan terakhir tanpa prasyarat apapun selama mereka ditahan di bawah mediasi tunggal Uni Afrika.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Namun pemberontak Tigray menolak Uni Afrika sebagai mediator, merekomendasikan agar pembicaraan diadakan dengan Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta.

ADVERTISEMENTS

Ribuan orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, tewas dan jutaan mengungsi sejak konflik dimulai pada November 2020.

ADVERTISEMENTS

PBB telah memperingatkan bahwa Tigray “berada di ambang bencana kemanusiaan,” karena lebih dari 40 persen dari sekitar 6 juta orang di kawasan itu membutuhkan bantuan darurat.

Berita Lainnya:
Kementan Lepas Ekspor Produk Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Lebih dari 5 juta orang terlantar di negara bagian Afar dan Amhara di mana pasukan Tigrayan melakukan serangan militer setahun yang lalu, yang menimbulkan kerusakan kemanusiaan dan properti yang besar.


sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi