Minggu, 05/05/2024 - 09:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Makan Kuning Telur Setengah Matang, Apakah Aman?

ADVERTISEMENTS

Kuning telur yang setengah matang cukup banyak disukai orang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kuning telur yang setengah matang cukup banyak disukai orang. Mereka senang mengonsumsinya untuk sarapan atau makan siang. Namun, apakah aman mengonsumsi kuning telur yang setengah matang?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menurut ahli, ada risiko makan telur encer atau berair yaitu salmonella. Salmonella adalah bakteri yang dapat masuk ke makanan atau air. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ketika itu terjadi, dapat menyebabkan segala macam efek samping yang tidak menyenangkan seperti diare, demam, kedinginan dan dalam beberapa kasus bahkan gejala yang lebih parah. Salmonella secara signifikan lebih umum pada makanan mentah atau setengah matang daripada bahan yang dimasak.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Ahli diet, Amanda Holtzer menjelaskan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), makanan apa pun yang berasal dari hewan seperti telur, unggas, daging sapi, dan ikan memiliki kemungkinan terkontaminasi salmonella. “Mereka menyimpulkan bahwa tidak aman untuk memakan salah satu produk ini jika masih mentah atau kurang matang,” ujarnya seperti dilansir dariaman Huffington Post, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Suami Kecanduan Game Online, Cerai Jadi Solusinya?


Holtzer mengatakan, aturan praktis yang baik untuk orang dewasa yang sehat, saat menggoreng telur, goreng setidaknya selama dua hingga tiga menit. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Saat Anda mengocok panci, putih telur tidak akan bergoyang, dan tidak ada putih seperti jeli yang tersisa. Kuning telur tidak boleh bergoyang sama sekali, atau, jika Anda suka yang encer, kuningnya harus sedikit bergoyang.”

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Jika Anda memiliki termometer, pastikan telur dimasak dengan suhu 144 Farenheit hingga 158 Farenheit. Ada langkah-langkah lain yang dapat Anda ambil untuk membuat makan kuning telur lebih aman juga.


“Penyimpanan telur yang tepat dapat mengurangi risiko terinfeksi,” ujar Holtzer.


Simpan telur di lemari es. Saat Anda memasak telur, jangan tinggalkan karton di atas meja untuk waktu yang lama. Saat suhu telur naik, kemungkinan bakteri berkembang biak juga meningkat.


Selain itu, jika Anda ingin makan telur encer, sebaiknya beli telur yang sudah dipasteurisasi. “Artinya, sebelum dikemas, telur dipanaskan sedikit hingga membunuh bakteri berbahaya,” tambah Holtzer. Proses pasteurisasi, katanya, tidak memasak telur.

Berita Lainnya:
Dokter Imbau Masyarakat Kontrol Gula Darah Usai Lebaran


Sangat penting untuk membuang telur dengan cangkang yang retak atau pecah. Jika Anda mendapatkan telur dari peternakan, pastikan cangkangnya dicuci bersih sebelum dimasak. Terakhir, cuci tangan Anda sebelum dan sesudah memegang telur mentah untuk mencegah potensi penyebaran bakteri.


Terlepas dari risikonya, kebanyakan orang sehat tidak perlu terlalu khawatir tentang makan kuning telur yang encer. “Meskipun tentu saja berisiko lebih besar untuk penyakit bawaan makanan, kuning telur yang berair biasanya aman untuk dimakan,” ujar ahli gizi terdaftar Kylene Bogden, salah satu pendiri FWDfuel.


Satu-satunya individu yang tidak dianjutkan makan kuning telur adalah mereka yang hamil, anak-anak di bawah 5 tahun, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Secara umum, selama Anda tidak immunocompromised, Anda bisa merasa cukup aman untuk makan telur berair. Pastikan untuk mengambil semua tindakan pencegahan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi