Senin, 06/05/2024 - 03:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Paru karena Gejala tak Terdeteksi

ADVERTISEMENTS

Gejala kanker paru sering kali tidak terdeteksi di stadium awal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan, awalnya gejala kanker paru kerap tidak terdeteksi. Itu sebabnya penting mendeteksi dini kanker agar peluang sembuh kian besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Gejala pada kanker paru seringkali tidak nampak pada stadium awal, data saat ini menunjukkan bahwa 60 persen pasien kanker paru datang dalam stadium lanjut,” kata Aru di webinar kesehatan, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia menjelaskan, seringkali kanker paru memiliki gejala yang serupa dengan penyakit umum lainnya seperti TBC, maka penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko, gejala, dan perawatan yang tersedia termasuk perawatan inovatif terkini sebagai harapan baru bagi pengobatan kanker paru.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Angka kematian akibat kanker paru kurang dari satu tahun di Indonesia terus meningkat sejak data Globocan 2018, padahal angka kematian akibat kanker paru untuk wilayah Asia secara keseluruhan justru mengalami penurunan sebanyak 3 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kebiasaan 'Menumpuk' Baju Dikaitkan dengan Pengidap ADHD


Gejala awal kanker paru dapat berupa batuk terus-menerus, nyeri dada yang memburuk bersama pernapasan dalam, batuk, atau tertawa, suara serak atau sesak napas, penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan, batuk darah atau dahak yang berwarna karat, mudah lelah juga infeksi persisten, seperti bronkitis dan pneumonia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Bila sudah berlanjut, seseorang akan merasakan nyeri tulang terutama di bagian punggung atau pinggul, mengalami perubahan neurologis seperti sakit kepala, kelemahan atau mati rasa dari tangan atau kaki, pusing, masalah keseimbangan atau kejang. Gejala lanjutan juga berupa penyakit kuning serta pembengkakan kelenjar getah bening.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, angka kejadian kanker atau prevalensi di Indonesia meningkat mencapai 30 persen sejak tahun 2013 hingga 2018, sementara 58 persen prevalensi berada di kota-kota besar.


Adapun 85 persen sampai 95 persen kanker paru adalah dari jenis ?kanker paru-paru bukan sel kecil? atau disebut juga dengan kanker sel gandum, terdiri atas 10 persen hingga 15 persen dari seluruh jenis kanker paru dengan sifat cenderung menyebar dengan cepat.

Berita Lainnya:
'Tumor Gelembung' Juga Bisa Diwariskan, Seberapa Besar Peluang Orang Menderitanya?


Aru menambahkan, kanker paru adalah jenis kanker yang kejadiannya paling tinggi pada laki-laki di Indonesia. Sebab, 95 persen kanker paru akibat lingkungan serta gaya hidup, dan kebiasaan merokok -dalam hal ini Indonesia menempati posisi nomor satu dalam jumlah perokok laki dewasa di dunia- serta polusi sekitar yang tinggi.


Para perokok disarankan untuk berhenti merokok secara total, bukan bertahap, untuk mengurangi risiko terkena kanker. Sebab, konsumsi rokok terlepas dari jumlahnya sedikit atau banyak tetap menimbulkan risiko penyakit yang sama.


Gaya hidup sehat, mengurangi stres, rajin berolahraga sesederhana berjalan kaki 15 menit serta menjaga pola makan agar berat badan tetap ideal bisa mengurangi risiko kanker.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi