Senin, 06/05/2024 - 23:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani: Ada Potensi Penurunan Target Pertumbuhan Ekonomi 2023

ADVERTISEMENTS

Penurunan target ekonomi karena adanya kebijakan moneter yang hawkish

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan terdapat potensi penurunan terhadap target pertumbuhan ekonomi 2023 yang sebesar 5,3 persen akibat ketidakpastian global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kalau kita lihat 2023 ada tendensi revisi ke bawah terhadap proyeksi ekonomi,” katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (32/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sri Mulyani menjelaskan salah satu faktor yang memunculkan potensi target pertumbuhan ekonomi tahun depan direvisi ke bawah adalah adanya kebijakan moneter yang hawkish dari bank-bank sentral di negara maju.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Bank-bank sentral di negara maju diperkirakan terus menaikkan suku bunga pada 2023 sehingga akan memukul pertumbuhan ekonomi dan berpotensi berdampak ke Indonesia dari sisi ekspor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Studi Ungkap Pengguna Jasa Kurir Reguler Utamakan Kecepatan


“Tentu saja ekspor kita yang bisa tumbuh di atas 30 persen mungkin bukan menjadi baseline yang terus terjadi,” ujar Sri Mulyani.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Oleh sebab itu, pemerintah akan sangat berhati-hati mengingat konsumsi juga berpotensi melemah akibat kenaikan harga komoditas padahal konsumsi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Ini yang kemudian perlu kita lihat untuk forecast tahun 2023. Faktor-faktor baru ini harus kita pertimbangkan,” tegasnya.


Secara rinci, target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3 persen akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 5,2 persen, konsumsi LNPRT diperkirakan tumbuh 8,1 persen dan konsumsi pemerintah yang diperkirakan tumbuh 0,8 persen.


“Konsumsi rumah tangga akan tetap bertahan di atas 5 persen berarti sebuah asumsi yang cukup optimis,” katanya.


Kemudian investasi yang diproyeksikan tumbuh 6,1 persen, ekspor 8 persen, impor 7,1 persen, manufaktur 5,3 persen, pertanian 3,7 persen, perdagangan 5,4 persen, konstruksi 6,5 persen, pertambangan 3,2 persen dan transportasi 7,4 persen.

Berita Lainnya:
Arus Mudik dan Balik Relatif Lancar, Menhub Ungkap Evaluasi dari Presiden


Ia menambahkan, untuk investasi yang tahun depan ditargetkan tumbuh 6,1 persen harus membutuhkan usaha yang lebih besar mengingat pada kuartal II-2022 ini masih di level sekitar 3 persen.


Beberapa dukungan diperlukan untuk mencapai target investasi 2023 baik dari sisi perbankan, capital market maupun terciptanya easy of doing business untuk mampu menarik capital inflow.


Sedangkan sektor-sektor yang terkena scarring effect lebih dalam akibat pandemi COVID-19 seperti konstruksi, transportasi dan akomodasi diperkirakan baru akan mulai pulih secara cukup baik pada 2023.


“Tentu ini kalau tidak terpengaruh oleh situasi global,” tegas Sri Mulyani.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi