Minggu, 19/05/2024 - 22:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Trump Pertimbangkan Kembali Calonkan Diri pada Pilpres 2024

FBI menemukan lebih dari 11 ribu dokumen dan foto pemerintah di rumah Trump.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 WASHINGTON — Menantu mantan Presiden Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan, Trump mempertimbangkan untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada 2024. Kushner berpendapat, situasin di Amerika Serikat (AS) menjadi lebih baik selama Trump menjabat sebagai presiden.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Dia benci melihat apa yang terjadi di negara ini. Di bawah kepemimpinannya ekonomi berjalan begitu baik. Dia menutup lubang ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dan mengeluarkan kita dari pandemi dengan vaksin. Kita memiliki kedamaian di Eropa, kedamaian di dunia, dan China berada di belakang mereka,” ujar Kushner, dilansir Anadolu Agency, Sabtu (3/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Kushner menegaskan, perang di Ukraina tidak akan terjadi jika Trump masih menjabat sebagai presiden. Kushner mengatakan, Trump adalah seorang pemikir yang sangat fleksibel.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


“Seperti yang saya katakan, Trump sulit untuk mengesampingkan apa pun. Dia seorang pemikir yang sangat fleksibel,” kata Kushner. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kushner menepis kehebohan politik atas penggeledahan FBI di properti milik pribadi Trump, di Mar-a-Lago di Florida. Penggeledahan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan terkait dokumen rahasia negara yang diambil oleh Trump ketika lengser dari Gedung Putih.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Aksi Pro-Palestina Masih Terus Menyala di Eropa


“Sepertinya masalah dokumen ini seharusnya bisa diselesaikan antara DOJ (Departemen Kehakiman) dan dia (Trump). Saya tidak tahu apa yang dia ambil atau apa yang tidak dia ambil. Saya telah melihat banyak tuduhan yang dibuat oleh media selama yang ternyata tidak benar,” ujar Kushner.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


FBI menemukan lebih dari 11 ribu dokumen dan foto pemerintah selama penggeledahan pada 8 Agustus di kediaman pribadi mantan Presiden Donald Trump di Florida. Menurut catatan pengadilan yang dibuka pada Jumat (2/9/2022), FBI juga menemukan 48 folder kosong yang diberi label “rahasia”.

ADVERTISEMENTS


Pembukaan catatan pengadilan oleh Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Aileen Cannon di West Palm Beach terjadi satu hari setelah dia mendengar argumen lisan oleh pengacara Trump dan dua jaksa kontra-intelijen Departemen Kehakiman. Argumen itu terkait tentang apakah dia harus menunjuk seorang ahli untuk melakukan peninjauan hak istimewa atas materi yang diambil Trump dari Gedung Putih.

ADVERTISEMENTS


Cannon menunda keputusan apakah akan menunjuk seorang master khusus. Namun dia sepakat untuk membuka segel dua catatan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman. Mantan Jaksa Agung AS William Barr, yang ditunjuk oleh Trump, mempertanyakan urgensi dari penunjukan semacam itu.

Berita Lainnya:
Donald Trump Ingin AS Bangun Iron Dome yang Lebih Canggih dari Milik Israel


“Saya pikir pada tahap ini, karena mereka (FBI) sudah memeriksa dokumen, saya pikir itu buang-buang waktu untuk menunjuk seorang ahli khusus” kata Barr dalam sebuah wawancara di Fox News. 


Barr menentang Trump dan tidak mendukung klaim palsunya bahwa ada kecurangan dalam pemilihan presiden. Dalam wawancara itu, Barr menambahkan, dia tidak melihat bahwa ada alasan yang dibenarkan bagi Trump untuk mengambil dokumen Gedung Putih dan membawanya ke kediaman pribadinya di Florida  jika dokumen itu diklasifikasikan sebagai “rahasia”.


“Sejujurnya saya skeptis terhadap klaim ini (oleh Trump) bahwa ‘Saya mendeklasifikasi semuanya.’  Karena sejujurnya saya pikir itu sangat tidak mungkin dan kedua, jika dia tidak benar-benar tahu apa yang ada di dalamnya dan berkata ‘Dengan ini saya mendeklasifikasi semua yang ada di sini,’ itu akan menjadi kecerobohan yang hampir lebih buruk daripada mengambil dokumen,” kata Barr.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi