Selasa, 30/04/2024 - 20:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Peluang Mengembangkan Agribisnis Pisang Bagi Petani Milenial

ADVERTISEMENTS

Berbagai manfaat dan kebaikan yang terkandung dalam pisang ini merupakan sebuah modal besar bagi kita melakukan re-branding. Melalui media sosial dan teknik digital marketing edukasi tentang manfaat pisang ini bisa dimasifkan untuk menjadi pendorong orang mengkonsumsi pisang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Intinya, bagi milenial yang ingin terjun ke bisnis pisang, re-branding ini harus dikerjakan secara serius sebagai langkah awal menciptakan ceruk pasar. Sisi marketing ini adalah salah satu klaster kegiatan yang bisa digarap milenial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebagai ilustrasi penguat, salah satu ceruk market yang berpeluang kita bidik adalah segmen anak-anak sekolah. Pisang berpeluang menjadi salah satu menu bekal yang dibawa ke sekolah. Berapa banyak anak sekolah dari TK hingga SMA di wilayah kita. Kalau sekian persen saja mereka setiap hari membawa bekal ke sekolah satu atau dua buah saja, sudah berapa banyak konsumen yang akan menjadi pembeli pisang kita.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mengenai teknik komunkasi dan edukasi pasar, dalam konteks ini, akan dibahas terpisah di waktu lain.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BPOM: Simpan Pisang dan Tomat di Suhu Ruang, Jangan di Lemari Es

Upgrade Jaminan Keamanan dan Mutu

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berikutnya, bagi milenial yang serius ingin menggeluti bisnis pisang, langkah yang harus perhatikan adalah mengenai perlunya jaminan mutu dan keamanan pangan pada produk pisang kita. Ini akan menjadi nilai lebih untuk menjaga loyalitas konsumen. Ini pula yang akan membedakan produk kita dibandingkan produk yang selama ini banyak dijajakan di pinggir jalan.

Pisang yang bermutu dengan bentuk dan warna yang menarik, serta aman dikonsumsi memerlukan penanganan yang baik selama proses budidaya hingga pascapanen dan distribusinya. Dalam hal ini diperlukan keahlian khusus menangani berbagai perlakuan dalam proses-proses yang harus dilalui. Berbagai standar operasional dan sertifikasi mungkin diperlukan dalam hal ini. Para petani milenial yang akan terjun ke usaha pisang haruslah menguasai teknis-teknis ini.

Mengorganisir Petani

Para milenial yang berminat menggarap bisnis pisang boleh jadi bukalah petani yang memiliki lahan. Oleh karena itu peran mereka justru diperlukan untuk bisa mengorganisir petani yang memiliki lahan untuk bisa memproduksi pisang sesuai standar mutu yang telah ditentukan.

Berita Lainnya:
BPOM: Simpan Pisang dan Tomat di Suhu Ruang, Jangan di Lemari Es

Sebagaimana kita ketahui, petani kita umumnya membudidayakan pisang dalam skala yang tidak besar bahkan hanya sebagai sampingan saja. Jika memang demikian halnya, maka untuk bisa memasok pasar secara luas dan berkelanjutan diperlukan peran pengorganisir yang bisa menjadi penjamin mutu, pengumpul dan menjembatani para petani dengan pasar. Ini merupakan peran strategis yang sangat diharapkan dari para milenial.

Ketiganya harus dikolaborasikan. Bisa terpisah secara manajemen, atau kolaborasi dalam satu manajemen

Kolaborasi Antarmilenial

Melihat potensi besar untuk menggarap agribisnis pisang di atas, maka akan sangat baik jika ada kolaborasi antarmilenial. Ada yang fokus ke edukasi konsumen, branding dan marketing. Ada yang fokus ke sisi mengorganisir produksi. Ada pula yang fokus pada distribusi dan pergudangan. Kalau antar sistem rantai itu bisa saling kolaborasi, bahkan jika perlu dengan membentuk usaha bersama dalam satu manajemen, ini tentu akan menjadi kolaborasi para petani milenial yang bagus.

Wallahu a’lam

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi