Sabtu, 04/05/2024 - 17:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi: Butuh Pemikiran Abu Nawas untuk Hadapi Krisis

ADVERTISEMENTS

Jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini kondiis sangat tidak normal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat kondisi geopolitik yang tidak pasti seperti sekarang ini, maka dibutuhkan pemikiran ‘Abu Nawas’ yang cerdik dan lihai untuk hadapi krisis. “Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran ‘Abu Nawas’, yang ‘kancil-kancil’,” kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut dalam “Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022” yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, CEO CT Coprs Chairul Tanjung, serta para ekonom lainnya. “Yang ‘kancil-kancil’ itu, tapi memang bekerja saat ini tidak bisa makro saja, tetapi harus ditambah mikro. Mikro juga belum dapat ya harus makro, mikro, ya detail, fokus, ketemu nanti, satu per satu (caranya) karena sekali lagi keadaan sangat tidak normal,” tambah Presiden.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
173.846 Orang Tiba di Bandara Soehatt pada H+3 Lebaran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Abu Nawas adalah penyair Timur Tengah yang terkenal dengan kelihaiannya mengemas kritik berbungkus humor. Namanya tercantum dalam dongeng 1001 malam.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa, perubahannya sangat luar biasa. Pertama memang diawali pandemi, kita tahu semuanya dan kita beruntung saat itu awal-awal pandemi Indonesia tidak lockdown,” ungkap Presiden.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Presiden menyebut dirinya tidak bisa memperkirakan kalau pemerintah memutuskan untuk lockdown saat awal pandemi. “Ekonomi kita akan seperti apa? Berakibat sosial politik seperti apa? Karena awal-awal (pandemi) hampir mungkin 70 negara semua melakukan lockdown. Di kabinet sendiri 80 persen minta lockdown, survei rakyat minta 80 persen lockdown, tapi saat itu saya semedi, saya endapkan betul apa benar harus melakukan itu?” cerita Presiden.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dari hasil perenungannya, Presiden Jokowi memutuskan agar Indonesia tidak melakukan lockdown. “Dan ternyata betul, kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17 persen,” tambah Presiden.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Nasdem-PKB Gelombang Pertama Gabung ke Prabowo, Anies-Cak Imin Kemungkinan jadi Menteri


Dari momen pandemi Covid-19, Presiden Jokowi menyebut Indonesia telah belajar menghadapi guncangan. Juga belajar mengonsolidasikan kebijakan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga RT.


“Ormas bergabung dengan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak, masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial. Ini yang paling bisa kita lakukan. Mengkonsolidasikan dari atas sampai bawah. Karena saya meyakini landscape politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui,” jelas Presiden.


Menurut Presiden Jokowi, saat ini semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global. Kondisi yang sedang tidak jelas dan tidak bisa diperkirakan.


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi