Rabu, 15/05/2024 - 01:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Petani Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga BBM ke Sektor Pertanian

Subsidi di sektor pertanian saat ini dinilai diperlukan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

 JAKARTA — Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah untuk menyiapkan sejumlah antisipasi imbas terhadap sektor pertanian imbas naiknya harga bahna bakar minyak (BBM). SPI menyatakan, dampak itu akan dirasakan bagi sektor pertanian secara keseluruhan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Kepala Departemen Kajian Strategis Nasional, SPI, Mujahid Widian, dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/2022), mengatakan, kenaikan BBM jelas akan berpengaruh terhadap sektor pertanian. Baik dari sisi komponen biaya produksi hingga distribusi yang dikeluarkan oleh petani.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ia mengatakan, biaya produksi dan distribusi utama yang sudah mengalami kenaikan sebelum harga BBM naik yakni pembelian benih, pupuk, obat-obatan, bahan bakan utk pompa air dan juga biaya transportasi pengangkutan hasil panen ke pasar.  

Berita Lainnya:
PLN Catat Transaksi SPKLU Naik Dua Kali Lipat Selama Mudik Lebaran


Khusus persoalan harga pupuk, ia mengatakan, dampak dari tingginya harga pupuk saat ini tercermin dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal di sektor pertanian yang naik sekitar 0,32 persen.”Sebelum BBM naik saja, beberapa  harga input produksi tersebut sudahh dahulu naik, rasanya mustahil untuk tidak terdampak pasca naiknya BBM,” kata Mujahid.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Ia mengatakan, kendati sepanjang Agustus lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21 imbas penurunan harga pangan, naiknya harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan menambah beban keluarga petani.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Mujahid menyebutkan, pemerintah harus mengambil langkah-langkah perbaikan secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut.


Strategi pemberian bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak dinilai tidak cukup kuat untuk menghadapi gejolak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM, dan harga-harga lainnya. Ia menekankan, subsidi di sektor pertanian saat ini juga diperlukan.

Berita Lainnya:
ITDC Gandeng Kemenperin Soal Inovasi Kelola Limbah 


“Kita harus belajar dari masa pandemi kemarin, ketika sektor pertanian mampu tumbuh positif di tengah ancaman krisis. Oleh karenanya, penting untuk mendorong subsidi langsung khusus kepada petani, hal ini bisa berupa subsidi input produksi, maupun jaminan harga di tingkat petani yang layak,” kata dia.


Adapun untuk langkah jangka panjang, pemerintah harus mendorong kelembagaan ekonomi petani yang mandiri, mengingat industri pangan Indonesia saat ini masih dikuasai oleh korporasi. “Keberpihakan pemerintah terhadap nasib petani dan masyarakat kecil harus dibuktikan,” kata dia.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi