Kamis, 02/05/2024 - 10:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

7 Fakta Pernikahan Ratu Elizabeth dengan Pangeran Philip

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9). Bendera di Istana Buckingham pun diturunkan setengah tiang pukul 18.30 waktu setempat. Sang Ratu wafat 17 bulan setelah kematian sang suami Pangeran Philip pada 9 April  2021.  

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ratu Elizabeth II pemimpin terlama yang memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu Ratu paling terkenal yang pernah hidup.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bukan hanya kisahnya sebagai pemimpin, perjalanan cinta sang penguasa monarki, Ratu Elizabeth dengan Philip Mountbatten hingga menikah pada 20 November 1947 juga menarik perhatian publik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Di balik keharmonisan rumah tangga yang sudah dijalani selama 73 tahun, ada beberapa fakta yang belum diketahui banyak orang.

ADVERTISEMENTS

Berikut 7 fakta pernikahan Ratu Elizabeth dengan Pangeran Philip.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

1. Ratu Elizabeth II sepupuan dengan suaminya
Ratu Elizabeth bertemu pertama kali dengan Pangeran Philip Mountbatten di usia 13 tahun. Dari yang awalnya menganggap sebagai saudara, kala itu Elizabeth muda langsung jatuh cinta pada sepupu ketiganya itu. Philip bergelar bangsawan asal Yunani.

Berita Lainnya:
Stiker 'Anak Palestina dan Papua Terbunuh' Ditempel di McD, Mengapa Diprotes Warganet?

Berbeda dengan Elizabeth, Philip dibesarkan seperti rakyat biasa yang harus bekerja kasar demi bertahan hidup.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. (Instagram/RoyalFamily)

2. Terganjal restu keluarga
Asmara Elizabeth II dan Philip sempat tidak disetujui oleh Raja George VI. Sang ayah, menginginkan Elizabeth menikah dengan bangsawan asal Inggris bukan dari Yunani.
Raja juga kurang menyukai sifat Philip yang biasa tertawa keras dan dinilai agak kasar.

3. Hubungan yang ditutup-tutupi
Pertunangan Ratu Elizabeth II dengan Philip Mountbatten dirahasiakan ke publik hingga sang putri berusia 21 tahun. Hal tersebut diperintahkan oleh Raja George VI demi menjaga nama baik kerajaan. Elizabeth dan Philip terpaksa harus menjalin hubungan secara diam-diam selama bertahun-tahun.

4. Banyak pengorbanan Pangeran Philip demi bisa menikahi Ratu Elizabeth II
Pangeran Philip harus menjadi warga negara Inggris yang dinaturalisasi. Selain itu, tidak ada satu pun keluarga Jerman Pangeran Philip yang diperbolehkan hadir di pernikahan mereka. Termasuk tiga saudara perempuannya yang menikah dengan pria Jerman.

5. Demi gaun pengantin, Ratu Elizabeth menggunakan kupon ransum
Pernikahan Ratu Elizabeth dan Philip digelar tahun 1947, saat itu Inggris belum sepenuhnya pulih dari Perang Dunia II. Bukan royal wedding, Ratu Elizabeth terpaksa menggunakan kupon ransum untuk membayar bahan gaun pengantinnya. Pemerintah memberikan Ratu tambahan 200 kupon untuk mendapat gaun yang indah tersebut.

Berita Lainnya:
Pangeran William Muncul di Depan Publik, Sinyal Pengobatan Kate Middleton Berjalan Lancar?

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. (Instagram/RoyalFamily)Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. (Instagram/RoyalFamily)

6. Pangeran Philip tidak bergelar Raja meski suami Ratu Elizabeth II
Setelah penobatan Elizabeth sebagai Ratu di tahun 1953, Philip masih tetap dengan gelar lamanya, Adipati Edinburgh. Baru empat tahun kemudian Philip resmi mendapat gelar Pangeran. Namun sampai kapan pun ia tidak akan menjadi seorang raja. 

7. Tidak pernah bergandengan tangan di depan publik
Selama 73 tahun menikah dan menjadi pasangan suami istri, Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip tak pernah terlihat bergandengan tangan. Hal ini bukan berarti mereka tidak menyukai satu sama lain. Ratu dan suaminya memegang teguh nilai-nilai lama yang berkembang di generasi mereka.

(pri)

Sumber: Tabloidbintang

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi