Jumat, 26/04/2024 - 16:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Hamas dan Iran Diskusikan Isu Palestina

ADVERTISEMENTS

Rusia mendorong terciptanya perdamaian antara Palestna-Israel.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melakukan pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali di Moskow, Selasa (13/9). Haniyeh memang tengah melaksanakan kunjungan resmi selama beberapa hari ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam pertemuannya dengan Kazem Jalali, Haniyeh membahas tentang perkembangan isu Palestina. “Jalali dan Haniyeh membahas perkembangan politik terbaru di Palestina serta peningkatan kebijakan kejam dan anti-manusia dari rezim apartheid Zionis di wilayah pendudukan (Palestina) dan di kawasan,” kata kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tak dijelaskan secara mendetail topik-topik apa saja yang dibahas Haniyeh dan Jalali. Haniyeh melakukan kunjungan ke Rusia pada Sabtu (10/9) lalu. Dia didampingi Wakil Kepala Biro Politik Hamas di Tepi Barat Saleh al-Arouri serta anggota senior politbiro Hamas Moussa Abu Marzouk dan Maher Saleh.

ADVERTISEMENTS


Saluran televisi Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, Lebanon, melaporkan, dalam kunjungan tersebut, Haniyeh dan delegasinya diagendakan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Mereka pun bakal dijadwalkan melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mengusir imigran gelap sudah masuk agenda utama donald trump


“Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta agar kunjungan ini berlangsung beberapa hari. Tujuannya adalah untuk membahas masa depan hubungan bilateral untuk membantu perjuangan Palestina,” kata seorang juru bicara Hamas, dilaporkan Al-Mayadeen.


Pada Juli lalu, Rusia menyampaikan bahwa mereka akan melanjutkan upaya untuk memulai kembali proses perdamaian Israel-Palestina di bawah payung Kuartet Timur Tengah yang turut melibatkan Uni Eropa, PBB, dan Amerika Serikat (AS) sebagai mediator internasional. Dalam hal ini Moskow mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

“Kami secara konsisten mendukung dimulainya kembali negosiasi langsung Palestina-Israel, yang akan menghasilkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dengan mempertimbangkan masalah keamanan nasional Israel,” kata Deputi Satu Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB 26 Juli lalu, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Berita Lainnya:
Terungkap Proposal Gencatan Senjata Israel yang Ditolak Hamas

Polyansky menilai, upaya multilateral untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina perlu ditingkatkan, termasuk dalam format mediator internasional Kuartet Timur Tengah. “Dengan ini, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan mitra Kuartet untuk mengefisienkan pekerjaan dari format yang disetujui Dewan Keamanan PBB ini,” ucapnya.

Namun dia cukup menyesalkan kurangnya ketertarikan atau minat AS dalam melanjutkan kembali pekerjaan Kuartet Timur Tengah. “Sayangnya, masalah ini tetap tidak terselesaikan karena kurangnya minat di AS untuk memulai kembali aktivitas Kuartet,” tuturnya.

Kendati demikian, Polyansky menekankan, Rusia akan melanjutkan upayanya, termasuk koordinasi aksi bersama untuk kembali ke jalur proses penyelesaian Timur Tengah demi solusi adil dari masalah Palestina. “Seperti yang ditunjukkan oleh praktik, upaya untuk memonopoli pemukiman dan memaksakan perdamaian ekonomi pada rakyat Palestina alih-alih secara adil menghormati aspirasi mereka untuk menciptakan negara merdeka mereka sendiri tidak mengarah dan tidak dapat mengarah pada hasil nyata,” kata Polyansky.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi