Sabtu, 18/05/2024 - 23:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Menaburkan Garam Berlebihan di Makanan Bisa Tingkatkan Risiko Strok, Berapa Batas Amannya?

Membatasi asupan garam harian dapat membantu mencegah strok.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Sebagian orang beranggapan menyantap makanan tanpa garam terasa hambar. Menambahkan garam ke masakan memang sudah jadi hal lumrah untuk menyedapkan rasanya. Akan tetapi, jumlah garam yang ditambahkan ke hidangan perlu dicermati.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Para pakar memperingatkan bahwa menaburkan garam secara berlebihan di makanan dapat meningkatkan tekanan darah dan mengarah pada risiko strok. Strok merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Gaya hidup yang buruk bisa jadi pemicunya, termasuk makan garam terlalu banyak. Dokter Sarah Jarvis dari LoSalt, penyedia produk garam khusus yang mengandung lebih sedikit natrium, menjelaskan bahwa garam adalah sumber natrium terbesar dalam makanan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kasus Dugaan Malapraktik Bidan Prabumulih, Ini Cara Agar Terhindar dari Insiden Serupa


Terlalu banyak natrium berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi alias hipertensi. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung dan strok.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Hipertensi merupakan faktor risiko kematian nomor satu secara global, dan pada 2019, menyebabkan lebih dari setengah kasus penyakit jantung koroner, strok, dan gagal jantung dialami di seluruh dunia, dengaan lebih dari 10 juta kematian,” kata Jarvis.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kabar baiknya, mengurangi garam dalam jumlah kecil saja bisa membantu. Jarvis menjelaskan, setiap satu gram garam yang dihilangkan dari menu harian sama saja menurunkan 4.147 kasus kematian dini. Jumlah garam pada konsumsi harian perlu disesuaikan dengan pedoman umum.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Imunisasi Dasar Lengkap Anak Perlu Lanjutan Agar Hasilnya Optimal

 

ADVERTISEMENTS

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi maksimal enam gram garam sehari, atau setara dengan satu sendok teh. Anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih rendah lagi, yakni hanya lima gram garam per hari.

ADVERTISEMENTS

Sas Parsad dari The Gut Co juga memiliki pendapat serupa soal perlunya membatasi asupan garam. Dia mengutip hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dapat menyebabkan kembung berlebihan, sebuah indikasi bahwa usus tidak sehat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi