Wanita Ditangkap di Korsel Terkait Jasad Dua Anak di Dalam Koper

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Wanita di Korsel ditangkap terkait jasad dua anak di dalam koper

ADVETISEMENTS

SEOUL – Seorang wanita di Korea Selatan (Korsel) ditangkap sehubungan dengan pembunuhan dua anak yang ditemukan meninggal di dalam koper. Bulan lalu, jasad anak berusia 7 dan 10 tahun ditemukan oleh orang asing yang membeli koper dari unit penyimpanan di Auckland.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Polisi Selandia Baru mengatakan telah bekerja sama dengan pihak berwenang Korsel selama tiga minggu terakhir dalam pencarian wanita yang berusia 40-an tahun. Bulan lalu, polisi Selandia Baru meyakini bahwa wanita itu berada di Korsel. Pihak polisi memusatkan perhatian pada wanita itu setelah berhasil mengidentifikasi jasad kedua anak tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Untuk menahan seseorang di luar negeri dalam waktu yang singkat, semuanya berkat bantuan dari otoritas Korea dan koordinasi oleh staf Interpol Polisi Selandia Baru,” kata Inspektur Detektif Tofilau Fa’amanuia Vaaelua dikutip laman BBC International, Kamis (15/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Polisi yang menyamar menemukan wanita yang merupakan keturunan Korea yang tengah bersembunyi di sebuah apartemen di kota Ulsan pada Kamis pagi. Badan kepolisian global interpol penerbitan red notice untuk penangkapannya.

ADVERTISEMENTS

Pihak berwenang Selandia Baru telah meminta wanita itu ditolak jaminan sebelum ekstradisinya ke negara itu untuk menghadapi dakwaan. Tersangka diyakini terkait dengan anak-anak yang ditemukan meninggal di dalam koper. Keluarga itu telah tinggal di Auckland selama beberapa tahun dan ayah anak-anak itu telah meninggal sebelum kematian mereka. Kedua jasad dikatakan telah disimpan selama beberapa tahun.

Sementara itu polisi mengatakan keluarga yang menemukan mayat-mayat itu telah mengunjungi unit penyimpanan dan membeli barang-barang trailer-load, termasuk koper, pada awal Agustus. Keluarga itu tidak memiliki hubungan dengan kematian tersebut dan telah mengalami penderitaan besar pada periode setelah penemuan itu.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version