Jumat, 03/05/2024 - 16:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Jerman: 6 Pasien Lupus Sembuh dengan Terapi Kanker

ADVERTISEMENTS

Terapi CAR-T yang biasanya diterima pasien kanker tampak efektif untuk obati lupus.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Tim dokter di Jerman berhasil menemukan cara yang efektif untuk menyembuhkan jenis lupus paling umum, yaitu systemic lupus erythematosus (SLE). Seluruh pasien ini berhasil sembuh dengan pengobatan imunoterapi untuk kanker bernama terapi Chimeric Antigen Receptor T cell (CAR-T) atau sel T CAR.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami sangat terkejut melihat betapa efektifnya terapi ini,” ungkap ketua tim peneliti Georg Schett, seperti dilansir Insider, Ahad (18/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Keberhasilan ini diungkapkan dalam studi pendahuluan yang dipublikasikan pada jurnal Nature Medicine. Studi ini mengungkapkan bahwa lima pasien SLE yang menerima terapi CAR-T berhasil mencapai remisi selama tiga bulan setelah terapi diberikan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Para pasien SLE juga masih dalam kondisi remisi setelah delapan bulan menerima terapi. Saat ini, tim peneliti masih melakukan pemantauan untuk mengetahui apakah para pasien SLE bisa tetap dalam kondisi remisi untuk waktu yang lama tanpa terapi tambahan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
10 Tahun Hidup dengan Diagnosis yang Salah, Toni Braxton Ternyata Kena Penyakit Lupus


Tim peneliti juga masih memantau kemungkinan ada atau tidaknya risiko kekambuhan pada para pasien SLE. Sebagai tambahan, sebagian pasien lupus yang telah menerima CAR-T merupakan pasien berusia muda.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurut Schett, para pasien tersebut kini mampu kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya tertunda akibat lupus, seperti menunggang kuda, menjadi DJ, hingga melanjutkan studi. Studi berbeda yang dipublikasikan pada New England Journal of Medicine tahun lalu juga menunjukkan hal serupa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Studi ini mengungkapkan bahwa seorang wanita penderita lupus berusia 20 tahun berhasil sembuh dengan menggunakan terapi CAR-T. Pasien ini memiliki kondisi yang baik setidaknya selama 18 bulan.

Kekurangan dan kelebihan terapi CAR-T

Meski temuan ini membawa kabar baik, CAR-T mungkin bukan opsi terapi yang bisa diakses semua orang. Proses produksi terapi CAR-T perlu melibatkan banyak orang dan membutuhkan biaya yang besar.

Meski begitu, terapi CAR-T bisa memberikan harapan bagi pasien-pasien lupus dengan kondisi yang berat atau tak lagi bisa merespons obat konvensional. Strategi pengobatan dengan terapi CAR-T juga berpotensi bisa menyembuhkan penyakit autoimun berat lain di kemudian hari.

Berita Lainnya:
Pijat Perut Bisa Sebabkan Pecah Kista dan Pelengketan Usus? Ini Kata Ahli

Saat ini, terapi CAR-T biasa digunakan untuk mengobati kanker yang agresif seperti limfoma. National Cancer Institute mengungkapkan bahwa terapi pengobatan ini membutuhkan biaya sekitar 450 ribu dolar AS atau sekitar Rp 6,8 miliar.

Terapi ini membutuhkan biaya yang besar karena harus dibuat secara spesifik untuk masing-masing pasien dan penyakit mereka. Seperti dilansir Cancer, langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menghasilkan terapi CAR-T adalah mengambil darah dari pasien.

Di laboratorium, sel T di dalam darah pasien akan direkayasa dengan protein khusus, yaitu CAR. Selanjutnya, sel T yang sudah direkayasa atau sel T CAR ini akan disuntikkan kembali ke pasien.

Di dalam tubuh, sel T CAR akan bekerja membunuh target spesifik yang telah ditentukan saat proses rekayasa. Untuk kasus lupus atau SLE, sel T CAR akan menarget molekul bernama CD19.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi