Minggu, 16/06/2024 - 08:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Malaria Menyebar di Antara Pengungsi Banjir Bandang Pakistan

Korban banjir Pakistan diancam wabah malaria.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

ISLAMABAD — Kasus malaria merajalela di daerah-daerah yang dilanda banjir di Pakistan. Pihak berwenang pada Rabu (21/9/2022) mengatakan, jumlah kematian akibat penyakit malaria mencapai 324 orang.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


Ratusan ribu orang yang terlantar akibat banjir dan tinggal di tempat terbuka. Sementara genangan air banjir masih belum surut. Banjir yang tersebar luas ke sejumlah daerah di Pakistan membutuhkan waktu dua hingga enam bulan untuk surut. Menggenangnya air banjir telah menyebabkan meluasnya kasus infeksi kulit dan mata, diare, malaria, demam tifoid dan demam berdarah.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Para pengungsi sangat membutuhkan pasokan makanan, tempat tinggal, bantuan medis dan obat-obatan. Beberapa pengungsi mengatakan, mereka belum menerima bantuan dari pemerintah maupun organisasi kemanusiaan. Rapuhnya sistem kesehatan Pakistan dan kurangnya dukungan bantuan, membuat pengungsi terpaksa minum dan memasak dengan air yang tidak aman.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


 “Kami tahu itu bisa membuat kami sakit, tapi apa yang harus dilakukan, kami harus meminumnya agar tetap hidup,” kata seorang korban banjir, Ghulam Rasool kepada televisi lokal, Geo News.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Direktur Mercy Corps untuk Pakistan, Farah Naureen sudah mengunjungi beberapa daerah yang terendam banjir. Dia mengatakan, distribusi bantuan sangat lambat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Dukung Dermaga Terapung Gaza, PBB: Bukan untuk Gantikan Penyeberangan


“Kita perlu bekerja secara terkoordinasi untuk menanggapi kebutuhan mendesak mereka,” kata Naureen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Naureen mengatakan, prioritas bantuan adalah pasokan air minum bersih.  Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan paling penting bagi pengungsi. Kementerian Keuangan Pakistan telah menyetujui anggaran sebesar 10 miliar rupee atau 42 juta dolar AS untuk pengadaan pasokan bantuan banjir dan logistik lainnya. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Pemerintah Provinsi Sindh mengatakan, fasilitas kesehatan darurat dan kamp mobil di daerah banjir telah merawat lebih dari 78 ribu pasien dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 2 juta sejak 1 Juli. Pemerintah mengkonfirmasi 665 kasus malaria baru di antara keluarga pengungsi internal selama periode yang sama, dengan 9.201 kasus lain yang dicurigai. Pemerintah menambahkan, lebih dari 19.000 pasien menjalani skrining dalam 24 jam terakhir di seluruh provinsi. Berdasarkan hasil skrining, 4.876 orang positif malaria.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Direktur Jenderal Layanan Kesehatan untuk provinsi Balochistan barat daya, Noor Ahmed Qazi, mengatakan malaria menyebar sangat cepat di daerah yang luas di sekitar perairan yang tergenang. Data PBB menunjukkan, 44.000 kasus malaria dilaporkan minggu ini di provinsi selatan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Percobaan Pembunuhan PM Slovakia Masih Tanda Tanya


“Kami menerima pasien malaria dalam jumlah besar setiap hari di kamp-kamp medis dan rumah sakit. Kami membutuhkan lebih banyak obat-obatan dan alat tes di daerah yang dilanda banjir,” ujar Qazi.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Kematian akibat penyakit malaria tidak termasuk di antara 1.569 orang yang tewas dalam banjir bandang. Musim hujan yang intens menurunkan hujan sekitar tiga kali lebih banyak di Pakistan daripada rata-rata tiga dekade sebelumnya. Pencairan glasial menyebabkan banjir bandang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan bencana itu diperburuk oleh perubahan iklim.


Banjir bandang telah mempengaruhi hampir 33 juta orang dari total 220 juta jiwa di Pakistan. Banjir menyapu bersih rumah, tanaman, jembatan, jalan dan ternak dengan kerugian yang diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS. Pemerintah mengatakan, kerugian ekonomi kemungkinan akan memangkas pertumbuhan PDB hingga 3 persen, dari perkiraan 5 persen untuk tahun keuangan 2022-2023. n. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا الكهف [37] Listen
His companion said to him while he was conversing with him, "Have you disbelieved in He who created you from dust and then from a sperm-drop and then proportioned you [as] a man? Al-Kahf ( The Cave ) [37] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi