Jumat, 17/05/2024 - 13:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Panggil Dubes Inggris dan Norwegia Terkait Kritik Kematian Mahsa Amini

Iran protes atmosfer permusuhan media berbahasa Farsi yang berbasis di London

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

DUBAI — Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris untuk memprotes atmosfer permusuhan yang diciptakan oleh media berbahasa Farsi yang berbasis di London.  Langkah itu dilakukan di tengah kerusuhan kekerasan di Iran yang dipicu oleh kematian seorang permpuan dalam tahanan polisi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Situs web Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, mereka telah memanggil Duta Besar Inggris untuk Iran, Simon Shercliff pada Sabtu (24/9/2022) dan memprotes media kritis berbahasa Farsi yang bermarkas di London. Kementerian menuduh outlet berita itu telah memprovokasi gangguan dan menyebar kerusuhan di Iran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Iran menganggap pelaporan kantor berita tersebut sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Iran. Teheran menilai tindakan itu bertentangan dengan kedaulatannya. Sementara kantor berita IRNA yang dikelola negara melaporkan, Kementerian Luar Negeri Iran juga memanggil duta besar Norwegia dan memprotes keras pernyataan Presiden parlemen Norwegia, Masud Gharahkhani atas kerusuhan yang meluas di Iran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Bantah Izinkan Israel Menginvasi Rafah Supaya Iran tak Dibalas Besar-besaran

Kematian Mahsa Amini (22 tahun) dalam tahanan, setelah ditahan oleh polisi moral Iran memicu kerusuhan di seluruh provinsi Iran dan Ibu Kota Teheran. Protes atas kematian Amini telah menyebar di setidaknya 46 kota, termasuk kota kecil dan desa di Iran.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Televiso pemerintah menyatakan, setidaknya 41 pengunjuk rasa dan polisi telah tewas sejak protes dimulai pada 17 September. Hitungan Associated Press dari pernyataan resmi oleh pihak berwenang menyatakan, setidaknya 13 orang tewas, dan lebih dari 1.200 demonstran ditangkap.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan terus meletus. Seorang anggota Basij, pasukan sukarelawan Garda Revolusi Iran, dibunuh oleh pengunjuk rasa di Teheran. Sementara anggota Basij lainnya mengalami koma sejak Kamis (23/9/2022) setelah bentrokan jalanan. Kantor berita IRNA melaporkan, anggota Basij yang koma tersebut meninggal dunia di Urmia, Provinsi Azerbaijan Barat pada Ahad (25/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Houthi Akui Serang Kapal Tanker Inggris dan Tembak Jatuh Drone AS

Krisis di Iran dimulai sebagai bentuk kemarahan publik atas kematian Amini. Dia ditangkap oleh polisi moral di Teheran karena diduga mengenakan jilbab yang tidak sesuai aturan. Polisi mengatakan dia meninggal karena serangan jantung dan tidak dianiaya. Tetapi keluarga Amini meragukan pernyataan polisi.

ADVERTISEMENTS

Kematian Amini telah memicu kecaman tajam dari negara-negara Barat dan PBB. Unjuk rasa pro-pemerintah juga diadakan di beberapa kota di seluruh Iran pada Ahad. Ribuan orang menghadiri aksi protes di Ibu Kota Enghelab, atau Lapangan Revolusi, sambil mengibarkan bendera Iran. Sementara beberapa pejabat, termasuk juru bicara kabinet, Ali Bahadori Jahromi, menghadiri aksi di Teheran.

ADVERTISEMENTS


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi