Kamis, 02/05/2024 - 21:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Diduga Lakukan Spionase, Rusia Tahan dan Usir Konsul Jepang

ADVERTISEMENTS

Konsul Jepang tertangkap basah menerima informasi rahasia soal dampak sanksi Barat

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TOKYO — Kantor berita Rusia melaporkan badan keamanan FSB mengatakan telah menahan seorang staf konsulat Jepang di Kota Vladivostok dan memintanya segera meninggalkan Rusia. Konsul itu diduga melakukan spionase.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada Selasa (27/9/2022) kantor berita Jepang, Kyodo melaporkan FSB membebaskan konsul itu setelah beberapa jam ditahan. Laporan tersebut mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Italia Desak Gencatan Senjata di Gaza
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

FSB mengatakan konsul itu dinyatakan sebagai persona non grata setelah tertangkap basah menerima informasi rahasia mengenai dampak sanksi Barat pada situasi ekonomi di timur jauh Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Baca juga : Referendum Rusia di Wilayah Ukraina Selesai Digelar

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lembaga keamanan itu menambahkan informasi rahasia itu ditukar dengan “imbalan moneter.” Informasi tersebut terkait kerja sama Rusia dengan negara Asia-Pasifik yang tidak disebutkan namanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Buntut Pengusiran Staf Kedubes, Rusia Panggil Dubes Austria

FSB mengatakan, Rusia sudah mengajukan protes ke Jepang. Kedutaan Besar Jepang di Rusia juga mengajukan protes keras ke Kementerian Luar Negeri Rusia mengenai penahanan tersebut. Kyodo melaporkan, kedutaan mengatakan penahanan itu “melanggar Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik” dan perintah untuk segera meninggalkan Rusia “tidak masuk akal.”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi