Sabtu, 04/05/2024 - 06:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Harus Cuci Darah karena Terlambat Ditangani

ADVERTISEMENTS

Pasien gagal ginjal yang lakukan terapi hemodialisis atau cuci darah capai 99 persen

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Hemodialisis atau dalam bahasa awam disebut cuci darah menjadi terapi pengobatan yang paling banyak dijalani pada pasien gagal ginjal di Indonesia. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Aida Lydia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ia merujuk pada data Indonesian Renal Registry pada 2019 yang dihimpun Pernefri yang menunjukkan pasien gagal ginjal yang melakukan terapi hemodialisis mencapai 99 persen. Sementara pasien yang melakukan terapi dialisis peritoneal (CAPD) sebanyak satu persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Hemodialisis adalah modalitas yang paling banyak digunakan mencapai 99 persen. CAPD juga meningkat tetapi meningkatnya tidak setajam hemodialisis. Hemodialisis ini meningkat setelah memang BPJS Kesehatan diberlakukan di Indonesia,” kata dia dalam diskusi yang diadakan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) di Jakarta, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Ia mengatakan salah satu faktor hemodialisis cukup tinggi karena kebanyakan pasien datang sudah dalam kondisi terlambat, seperti yang terjadi di RSCM sebagai RS rujukan terbesar yang mencatat lebih dari 90 persen pasien datang terlambat ke IGD. “Pada saat datang sudah membutuhkan dialisis karena datang dalam keadaan emergensi. Pada saat itu, kami tidak cukup waktu untuk memberikan edukasi, dan pada akhirnya dilakukanlah hemodialisis. Ini adalah salah satu faktor kenapa hemodialisis cukup tinggi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
4 Gejala Khas Rinitis Alergi Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua


Aida menyebutkan pasien-pasien yang menjalani hemodialisis dari tahun ke tahun angkanya meningkat dengan tajam. Jumlah pasien yang menderita gagal ginjal juga meningkat sehingga kebutuhan untuk terapi pengganti ginjal juga meningkat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Proses hemodilasis bekerja dengan bantuan mesin khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak agar tubuh bisa menyaring darah. Agar dialisis berjalan dengan baik, diperlukan akses pembuluh darah atau akses vaskular.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Aida mengatakan akses vaskular idealnya harus disiapkan jauh hari sebelum pasien benar-benar memerlukan hemodialisis. “Kenapa? Karena begitu dokter bedah melakukan operasi yang di mana dilakukan AV shunt antara pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik, untuk betul-betul bisa digunakan, itu perlu waktu. Waktunya berapa lama, tergantung pembuluh darah pasien, kadang bisa dua bulan atau tiga bulan,” terangnya.

Berita Lainnya:
Penderita Covid-19 Terlama di Dunia Wafat Setelah 613 Hari Sakit, Kena Varian Super-Mutant


Walau hemodialisis banyak dipilih sebagai terapi pengobatan pada pasien gagal ginjal, di sisi lain terdapat masalah kurangnya pemerataan layanan tersebut. Ia mengatakan unit-unit hemodialisis yang terbanyak berada di Pulau Jawa dan Bali, sementara pulau lainnya masih sedikit.


“Di Sumatra hanya paling banyak di Sumatra Utara, lumayan juga di Sumatra Barat dan Sumatra Selatan tapi juga masih terhitung sedikit. Masih sangat sedikit sekali di Kalimantan dan Papua. Bahkan ada juga kabupaten yang sama sekali tidak mempunyai hemodialisis,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi