Selasa, 30/04/2024 - 22:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Jokowi Ingin Perusahaan Besar dan UMKM Kompak

ADVERTISEMENTS

Jokowi ingin semua pihak bisa kompak bekerja sama seperti saat menghadapi pandemi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan besar, menengah, hingga kecil kompak bekerja sama menghadapi ketidakpastian global yang semakin tinggi. Jokowi mengatakan, situasi ekonomi dunia saat ini pun sedang dalam kondisi yang sulit dan semakin tidak baik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Hal ini disampaikannya saat peluncuran gerakan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas di gedung SMESCO, Jakarta, Senin (3/10/2022). “Kuncinya, kita semua harus kompak. Kita semuanya harus bersinergi, kita semuanya harus memiliki perasaan yang sama. Karena yang kita hadapi adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Kompak. Sehingga perlu yang namanya Indonesia incorporated, yang besar, yang menengah, yang kecil, bekerja sama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di lapangan secara konkret dan nyata,” jelas Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia mengatakan, jika pengusaha besar hingga kecil bekerja sama, maka akan menjadi sebuah kekuatan besar. Jokowi pun ingin, semua pihak bisa kembali kompak bekerja sama seperti saat menghadapi pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menteri Menolak jadi Saksi di MK, Rakyat Makin Curiga dengan Rezim Jokowi


“Jakarta, provinsi, kabupaten kota, sampai ke desa semuanya memang kita harus bekerja sama. Seperti kita saat menyelesaikan pandemi, semuanya saya lihat bekerja sama. Pemerintah, swasta, dari pusat sampai ke desa, semuanya bekerja sama,” tambah dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia pun kemudian mencontohkan kekagumannya terhadap pendampingan yang diberikan pihak swasta kepada para petani jagung. Dengan pendampingan tersebut, para petani jagung pun mampu meningkatkan produksinya. Sehingga juga bisa menekan angka impor jagung yang sebelumnya sangat tinggi.


Menurut Jokowi, selama tujuh tahun terakhir ini, jumlah impor jagung semakin menurun dan kini hanya sekitar 800 ribu ton jagung yang diimpor dari sebelumnya sebanyak 3,5 juta ton per tahun. Karena itu, Presiden mendorong agar pendampingan ini juga bisa dilakukan di berbagai komoditas lainnya, seperti padi, singkong, porang, kopi, dll.


Ia juga tak ingin, perusahaan besar yang berdiri di suatu daerah tak memberikan pembinaan terhadap masyarakat di lingkungan sekitar. “Itu menjadi tugas perusahaan-perusahaan besar kita. Jangan sampai ada perusahaan besar berada di sebuah daerah, pabriknya kelihatan tinggi-tinggi dan besar sekali, lingkungannya miskin. Hati-hati, bina lingkungan itu sangat penting. Warung-warungnya kumuh, kenapa tidak seperti yang di depan tadi, ada pembinaan warung-warung,” jelas Jokowi.

Berita Lainnya:
Pertanian Cerdas Tingkatkan Produktivitas Hingga Dua Kali Lipat


Menurut dia, pemerintah tidak mungkin bisa memberikan pendampingan dan pembinaan secara cepat kepada para pelaku UMKM. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dan gerakan kemitraan dengan berbagai pihak swasta.


Apalagi, kata dia, nantinya akan ada banyak pabrik otomotif yang berdiri di Indonesia. Ia pun mendorong para perusahaan besar tersebut untuk bermitra dengan UMKM-UMKM industri.


“Entah bikin knalpotnya, entah bikin spionnya misalnya, entah pengerjaan interior kursinya di dalam. Bisa perusahaan besar bermitra dengan petani, perusahaan besar bermitra dengan UMKM,” lanjutnya.


Jokowi meyakini, jika kemitraan perusahaan besar dengan para pelaku UMKM bisa dilakukan, maka juga akan membantu menekan angka kemiskinan ekstrem di berbagai daerah. “Bisa perusahaan besar bermitra dengan petani, perusahaan besar bermitra dengan UMKM. Artinya, kalau ini bisa berjalan saya meyakini akan berefek pada kemiskinan ekstrem yang akan bisa tertangani dengan cepat dan baik,” ungkapnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi