Jumat, 26/04/2024 - 16:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

PUPR Mulai Bangun Sumur Air dan Embung untuk Food Estate Sorgum

ADVERTISEMENTS

Kebutuhan air petani diharap dapat terpenuhi sehingga produksi massal dapat dilakukan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan infrastruktur pengairan berupa sumur dan embung untuk mendukung kegiatan budidaya pertanian pada Food Estate sorgum di NTT dan NTB. Setelah rampung dibangun, kebutuhan air para petani diharap dapat terpenuhi sehingga produksi massal dapat dilakukan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, menjelaskan Food Estate sorgum di NTT tersebar di tiga desa wilayah Kabupaten Sumba Timur.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Di antaranya yakni Desa Palakahembi, Desa Patawang, dan Desa Kawangu dengan masing-masing luas lahan sorgum sebesar 135 hektare (ha), 551 ha, dan 20 ha.

ADVERTISEMENTS

“Sebulan lalu, kami sudah tindaklanjut ke lokasi untuk melakukan survei lokasi. Jadi kita siapkan operasionalnya dan fungsionalkan sumur-sumur yang sudah terbangun,” kata Adenan dalam webinar ICMI Talk, Kamis (13/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Adenan menjelaskan, di Desa Palakahembi sudah terdapat 13 titik sumur bor namun belum digunakan secara optimal dan telah disempurnakan oleh PUPR. Pemerintah pusat pun kembali membangun empat sumur bor tambahan baru untuk mendukung 135 ha lahan di sana.

Berita Lainnya:
Mobil Terperosok di Bocimi, Komisi V: Operator Tol Harus Ganti Rugi

Adapun di Desa Patawang, PUPR mengerahkan para masyarakat petani untuk terjun langsung membuat 50 sumur galian agar mampu mengairi 551 ha lahan sorgum. Langkah itu dilakukan karena sekaligus untuk memberdayakan masyarakat setempat agar memperoleh pendapatan.

“Pembuatan sumur galian dilakukan oleh 11 kelompok petani yang ada, selanjutnya akan dibuat lagi empat titik sumur bor. Kita sedang diskusi titik-titik yang layak,” kata dia.

Di Desa Kawangu, hanya akan dibangun 2 titik sumur bor karena lahan food estate yang hanya 20 ha. Lebih lanjut khusus Food Estate sorgum di NTB terdapat di Desa Akar-Akar Lombok utara dengan pembukaan lahan tahun ini seluas 10 ha dan 120 ha untuk tahun depan.

Kementerian PUPR, kata Adenan, telah membuat tiga sumur pompa dengan kapasitas 18 liter per detik. “Sekarang sudah masuk tahap penanaman seluas 5 hektare untuk tahap pertama,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Kinerja Tumbuh Double Digit, BRIS masuk Top Gainer LQ 45

Adapun lokasi selanjutnya terletak di Desa Sasake, Lombok Tengah. Ia menuturkan, potensi lahan sorgum mencapai 70 ha namun baru akan dibuka tahun ini seluas 10 ha. Para petani akan memperoleh pasokan air dari embung seluas 5 ribu meter persegi dengan volume 15 ribu kubik yang sedang dibangun.

 

Sementara itu, Direktur Pembiayaan, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Indah Megawati, mendorong para petani untuk memanfaatkan KUR dengan bunga 3 persen sebagai permodalan.

Namun, ia mengingatkan, para petani yang mengajukan KUR harus sudah memiliki off-taker atau pihak yang akan membeli produksinya untuk menghindari kredit macet.

Selain itu, pihak off-taker juga perlu mengajukan KUR untuk kebutuhan pengadaan fasilitas mesin sosoh sehingga gandum yang diserap dari petani bisa diproses menjadi tepung dan produk turunan lainnya.

“Jadi ambil KUR Rp 10 juta-Rp 15 juta silahkan, tapi harus disiapkan dulu hilirnya. Jadi kalau mau pinjam pasarnya sudah ada dan penyerapnya bisa menyosoh sorgum,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi