Sabtu, 27/04/2024 - 05:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Soal "Ijazah Palsu" Jokowi, Aria Bima: Itu Wong Gendeng

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Isu ijazah palsu yang menyerang Presiden Joko Widodo dianggap sebagai upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menumpang populer. Hal-hal seperti itu diprediksi akan terus bermunculan menjelang tahun politik 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saya kira tahun politik itu orang-orang yang ingin populer banyak jenisnya. Akan tetapi, tuduhan terhadap Presiden terkait dengan ijazah palsu, itu wong gendeng (orang gila),” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, di Solo, Kamis (13/10) .

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Menhan Prabowo Bekerja Seperti Biasanya Saat Putusan MK Dibacakan

Lebih lanjut, legislator PDI Perjuangan itu membeberkan sulitnya mendaftar jadi mahasiswa melalui Sipenmaru, lalu jadi calon anggota DPR hingga bupati yang pasti harus melalui berbagai jenis verifikasi. Baik administrasi maupun faktual.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Nah, untuk bisa lolos verifikasi, ucap Aria Bima, ada banyak tahapan yang harus dilalui. Mulai dari dicek pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kaesang hingga Gusti Bhre Masih Punya Peluang Maju Pilkada Solo, Siapa yang Didukung Gibran?

Ia pun mencontohkan dirinya yang sudah empat kali menjadi anggota DPR, dan tetap menjalani verifikasi berulang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Terkait dengan hal itu, Aria pun meminta agar pihak yang melontarkan tuduhan tersebut segera diproses secara hukum.

“Yang bersangkutan dipanggil saja, itu kan menyalahi undang-undang. Memang menyampaikan kebebasan itu perlu, menyampaikan pendapat itu penting, tetapi yang sifatnya mendewasakan demokrasi,” tandasnya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi