Jumat, 03/05/2024 - 13:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Turki: Proposal Putin Mengenai Pusat Gas di Eropa Harus Didiskusikan

ADVERTISEMENTS

Presiden Vladimir Putin dan CEO Gazprom mengusulkan pembentukan pusat gas di Turki.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 MOSKOW — Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan masih terlalu dini untuk memberikan komentar pada proposal Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai pusat gas Eropa di Turki. Tapi ia menambahkan isu itu harus didiskusikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam forum Pekan Energi Rusia di Moskow, Putin dan CEO perusahaan gas Rusia, Gazprom Alexei Miller mengusulkan pembentukan pusat gas di Turki. Putin mengatakan Rusia dapat mengalihkan pasokan yang dimaksudkan untuk pipa gas Nord Stream yang rusak ke Laut Hitam untuk mendirikan pusat gas di Turki atau menggunakan satu bagian utuh Nord Stream II untuk memasok Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia dan Jerman Meminta Iran Menahan Diri
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Donmez mengatakan itu pertama kalinya ia mendengar usulan tersebut. Ia menambahkan masih terlalu dini untuk menyampaikan penilaian.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Ini pertama kalinya kami mendengar isu memasok Eropa melalui jalur alternatif, yang disinggung Presiden Putin dalam pidatonya, karena itu masih terlalu dini untuk membuat asesmen,” katanya, Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Proyek internasional semacam ini membutuhkan asesmen kelayakan, aspek-aspek komersialnya harus didiskusikan, ini hal-hal yang perlu dibahas,” tambah Donmez.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Turki yang merupakan anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memiliki hubungan baik dengan Rusia maupun Ukraina. Ankara berusaha menyeimbangkan hubungan dengan kedua negara itu selama konflik di Ukraina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
PBB Minta Bukti Forensik atas Kuburan Massal Gaza Dijaga


Turki menolak sanksi-sanksi Barat yang diterapkan terhadap Moskow. Tapi juga mengkritik invasi yang Rusia sebut “operasi khusus” itu ke Ukraina dan memasok Kiev dengan drone bersenjata.


Bersama PBB, Turki menjadi penengah dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam. Sejauh ini kesepakatan itu satu-satunya kemajuan diplomatik yang signifikan dalam perang yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu.


Hubungan Turki dengan Rusia cukup rumit, dua negara itu bekerja sama di banyak bidang seperti energi. Tapi berada di pihak yang berseberangan dalam konflik di Suriah, Libya dan Azerbaijan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi