Selasa, 07/05/2024 - 18:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Akses dan Tarif Tinggi Jadi Kekurangan Utama Tol Cibitung-Cilincing

ADVERTISEMENTS

Penyelesaian Tol Cibitung-Cilincing belum memberikan solusi bagi industri logistik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto mengatakan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) tidak memiliki daya tarik bagi para pelaku industri logistik. Sugi menyampaikan ruas tol milik salah satu subholding Pelindo memiliki panjang ruas mencapai 34.38 km, meliputi Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih sepanjang 2.6 km, Seksi 2 Telaga Asih-Gabus sepanjang 10,15 km, Seksi 3 Gabus-Tarumajaya sepanjang 14,35 km, dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing sepanjang 7,28 km. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dari keempat seksi, baru tiga seksi yang telah dioperasikan, termasuk seksi 2 dan 3 yang resmi beroperasi pada 20 September 2022. Sementara seksi 4 ditargetkan rampung pada November mendatang. “Tujuan jalan tol itu untuk mempercepat arus logistik. Kalau dilihat, JTCC ini dibandingkan tol Jakarta-Cikampek dan tol JORR, ada kekurangannya,” ujar Sugi saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, akhir pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bea Cukai Kupang Dampingi Pelaku Usaha Lakukan Ekspor Langsung
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pria yang menjabat sebagai Dewan Pakar DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) itu menyebut penyelesaian JTCC secara menyeluruh hingga seksi 4 tidak memberikan solusi bagi para pelaku industri logistik lantaran belum benar-benar tersambung dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Sugi mengatakan industri logistik masih harus menghadapi kemacetan di jalan raya Marunda sebelum sampai di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini berbeda dengan tol JORR Cikampek-Rorotan yang memiliki akses lebih baik lantaran keluar tepat di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Apalagi ini baru sampai seksi 3. Siapa yang mau lewat situ karena masih jauh ke pelabuhan dan biangnya macet, keluarnya jalannya kecil, kalau semua kontainer keluar bersamaan bisa tidak gerak, ini harus dipikirkan juga aksesnya. Justru kalau mau dibuka, langsung sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok kan kontainer ini pada mau ke pelabuhan,” ucap Sugi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
SMF Komitmen Perkuat Peran Pembiayaan Sektor Perumahan


Persoalan lain, lanjut Sugi, terletak pada tarif JTCC yang jauh lebih mahal dibandingkan ruas tol yang sudah ada dengan jarak tempuh yang relatif sama, namun jauh lebih dekat dengan pelabuhan. Sugi menyebut tol dengan rute yang sama harusnya mempunyai tarif yang juga relatif bersaing.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Perbedaan tarif yang cukup signifikan akan membuat pelaku industri logistik menghindari ruas tol tersebut demi efisiensi biaya logistik. Pengecualian, ucap Sugi, jika memang ruas tol tersebut menjadi satu-satunya pilihan bagi para pelaku industri logistik seperti ruas tol Jakarta-Merak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Kalau (JTCC) ini kan kalau tidak salah tarifnya empat hingga lima kali lebih mahal. Waktu itu saya katakan kalau tarif lebih mahal tidak akan laku tolnya,” kata Sugi menambahkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi