Kamis, 18/04/2024 - 23:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Akupuntur Bisa Bantu Kurangi Nyeri pada Wanita Menopause

ADVERTISEMENTS

Akupuntur juga bisa membantu pola tidur pasien.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Dokter spesialis akupuntur di RSCM Kencana dr Yoshua Viventius, SpAk, mengatakan, akupuntur bisa menjadi pilihan untuk membantu mengurangi keluhan nyeri pada wanita menopause. “Sering dijumpai pada menopause itu nyeri. Mereka sudah minum obat antinyeri tapi punya alergi, lalu datang ke akupuntur dan nyerinya dapat berkurang,” kata dia dalam peringatan Hari Menopause Sedunia 18 Oktober 2022 yang juga siarkan secara langsung oleh RSCM Kencana, Selasa (18/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Yoshua mengatakan, pada kondisi menopause terjadi perubahan hormonal yang ditandai salah satunya dengan perubahan emosi, misalnya pasien lebih mudah marah dan mengalami gangguan tidur seperti insomnia. Menurut dia, akupuntur dapat berperan di sini untuk mengontrol emosi dan membantu pola tidur pasien.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jangan Asal Gunakan Antibiotik Saat Alami Flu Singapura


Beberapa laporan terbaru menyebutkan menopause dapat menyebabkan nyeri sendi yang dapat mempengaruhi lutut, bahu, leher, siku, atau tangan. Seiring berjalannya waktu, seorang wanita mungkin mulai menyadari merasakan lebih banyak rasa sakit dan nyeri di area tersebut daripada sebelumnya.


Menurut pakar kesehatan, ini karena hormon estrogen yang membantu mengurangi peradangan menurun, menyebabkan peradangan dapat meningkat, memunculkan ketidaknyamanan dan radang sendi terkait menopause.


Dalam kesempatan itu, dokter kebidanan dan kandungan di RSCM Kencana dr Mila M, SpOG(K), FER, PhD mengatakan menopause merupakan kondisi saat seorang perempuan selama setahun tidak mengalami menstruasi. Kondisi ini diawali siklus menstruasi yang memanjang yakni biasanya dua hingga tiga bulan, lalu akhirnya berhenti haid selama setahun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
100 Tahun Lebih Dilarang, Selingkuh Mungkin Bakal Jadi Legal di New York, Ini Penyebabnya


“Rata-rata usia 50 tahun sampai 51 tahun ke atas,” kata dia.


Pada kondisi khusus, semisal gagal ovarium dini dan menjalani kemoterapi, pasien dapat mengalami menopause lebih awal. Menurut Mila, kondisi ini dapat menempatkan pasien berisiko terkena osteoporosis.


“Ini terutama terkait hormon estrogen, karena salah satunya pada perempuan hormon ini berfungsi untuk balance antara pembongkaran dan pembentukan tulang,” tutur Mila.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi