Senin, 17/06/2024 - 14:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Indef Optimistis Indonesia Selamat dari Resesi Meski Dunia Diramal Gelap

Pemerintah diharapkan terus memaksimalkan tren positif pertumbuhan ekonomi domestik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto optimistis Indonesia bisa lolos dari jurang resesi meski dunia diramal gelap akibat resesi di 2023 karena ekonomi Tanah Air mulai pulih dan tekanan inflasi mulai melandai.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


“Selama Indonesia bisa mengoptimalkan laju positif pemulihan ekonomi domestik sebenarnya risiko resesi tahun depan bisa dihindari,” ujar Eko dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/10/2022). 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Eko berharap pemerintah terus memaksimalkan tren positif pertumbuhan ekonomi domestik agar terhindar dari ancaman tersebut. Menurutnya, pengoptimalan ekonomi domestik untuk terhindar dari resesi sangat diperlukan sebab disebabkan saat ini keterbukaan ekonomi Indonesia masih relatif rendah.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Ia menilai, resesi pada tahun 2023 berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2020 di mana pada saat itu semua negara hampir seluruhnya terdampak pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Sandi Tawarkan Peluang Investasi ke Industri Kesehatan Asal China


“Hal ini juga beda dengan resesi 2020 lalu di mana hampir semua negara mengalami resesi karena kasus pandemi yang tidak terkendali waktu itu,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


Sementara saat ini, lanjutnya, Indonesia dinilai sudah lebih siap dalam menghadapi ancaman krisis sehingga diharapkan Indonesia bisa lolos dari resesi. “Saat ini, tingkat kesiapan lebih baik. Namun demikian, dampak jangka pendek terhadap risiko arus modal keluar memang perlu diwaspadai agar tidak membuat rentan kurs rupiah,” tutur Eko.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia masih punya secercah harapan sekalipun ekonomi global diramal akan sangat gelap akibat perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sengit. “Sekalipun ekonomi global tidak menentu akibat Ukraina dan Rusia, yang pintu masuknya adalah pangan dan minyak, tapi kita mempunyai secercah harapan untuk Indonesia. Yang penting, leadership dan stabilitas nasional kita, kita harus jaga bersama-sama,” kata Bahlil.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
75,3 Ton Gurita Indonesia Diekspor ke Vietnam


Bahlil menjelaskan, kondisi ekonomi global terus didera masalah sejak perang dagang antara AS dan China pada 2017 hingga awal 2019. Disusul kemudian dengan pandemi Covid-19 yang meski hingga kini belum juga reda sudah dihantam lagi dengan perang Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


“Ini betul-betul meluluhlantakkan persoalan ekonomi global kita. Dalam bahasa saya, ini ekonomi gelap, ekonomi 2023 ini gelap,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Di bidang investasi sendiri, Presiden Joko Widodo telah menargetkan realisasi investasi pada 2023 bisa mencapai Rp1.400 triliun di tengah gelapnya ekonomi global pada tahun 2023.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا الكهف [84] Listen
Indeed We established him upon the earth, and We gave him to everything a way. Al-Kahf ( The Cave ) [84] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi