Kamis, 09/05/2024 - 01:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI: Rupiah Seharusnya Menguat, Tapi….

ADVERTISEMENTS

Performa rupiah saat ini dinilai BI masih cukup baik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menegaskan pelemahan rupiah tidak terjadi karena faktor fundamental. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan tekanan pada rupiah ini karena kondisi global, yaitu dolar AS yang menguat sangat tinggi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Pelemahan ini bukan karena faktor fundamental, melainkan penguatan dolar AS yang secara year to date (ytd) ini sudah capai 18 persen,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI Oktober 2022, Kamis (20/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Perry menegaskan, fundamental nilai tukar rupiah dari semua sisi sangat positif. Mulai dari neraca pembayaran yang tetap sehat, bahkan lebih positif dibanding perkiraan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Perry mengatakan transaksi berjalan tahun ini yang semula diproyeksi defisit kecil ternyata surplus 0,4-1,2 persen. Ini akan bisa dukung penguatan rupiah ke depan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
KDEKS Dinilai Dapat Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Syariah Sumbar


Selain itu, imbal hasil portofolio investasi di domestik juga masih menarik dibanding negara emerging lain, Penanaman Modal Asing (PMA) juga terus masuk. Pertumbuhan ekonomi juga terus meningkat, hingga kondisi stabilitas sistem keuangan yang terjaga.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Semuanya itu dukung rupiah untuk menguat, nah kenapa belum menguat? ya karena memang kondisi globalnya yang tidak menentu, termasuk dolar yang sangat kuat,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Performa rupiah sendiri dinilai masih cukup baik. Rupiah melemah hanya sekitar 8,03 persen per 19 Oktober 2022 dibanding penguatan dolar AS yang capai 18,1 persen. Indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) mencapai puncak di 114,76 pada tanggal 28 September 2022 dan tercatat 112,98 pada 19 Oktober 2022.

Berita Lainnya:
Waskita Beton Suplai Produk untuk Proyek Pertamina Hulu Sanga Sanga


Perry mengatakan, seluruh negara sedang berupaya kuat juga untuk menstabilkan nilai tukarnya terhadap dolar AS. Depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India tercatat 10,42 persen, Malaysia 11,75 persen, dan Thailand 12,55 persen.


“Kuncinya adalah kita sinergi yang sangat kuat, dengan KSSK, dunia usaha, perbankan, pemerintah pusat dan daerah untuk dorong ekonomi, untuk jaga nilai tukar kita,” katanya.


Perry mengatakan, BI juga terus melakukan intervensi menjaga stabilisasi untuk atasi imported inflation. Ini dilakukan untuk menjaga stabilisasi makroekonomi dan menjaga imbasnya ke perbankan dan korporasi. Sejauh ini pelemahan rupiah dinilai BI tidak berdampak ke perbankan maupun korporasi.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi