Rabu, 22/05/2024 - 05:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Bos BCA soal Ekonomi Diprediksi Gelap di 2023: Resesi Global Akan Terjadi!

BANDA ACEH – Ekonomi dunia diproyeksi gelap pada 2023. Hal tersebut dipicu oleh adanya the perfect storm alias krisis multidimensi yang terdiri dari inflasi tinggi, kontraksi ekonomi menuju resesi, hingga situasi geopolitik yang masih dalam ketidakpastian.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja telah menduga bahwa resesi global akan terjadi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pasalnya, kondisi perekonomian dunia pada tahun depan dinilai sangat memprihatinkan.

“Inflasi lumayan tinggi, sejauh ini kurs mulai melemah walaupun masih jauh lebih baik dari negara lain, tapi cost produsen, bahan baku dari impor mau tidak mau, harga minyak seperti yoyo, kemarin 80-an, siang ini sudah mendekati 90 lagi brent,” ujar Jahja dalam konferensi pers yang dikutip HARIANACEH.co.id, Kamis (20/10).

Berita Lainnya:
Helikopter Presiden Iran Berhasil Ditemukan, Pencarian Udara Terpaksa Dihentikan

Menurutnya, Ia tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi lagi ke depannya. Padahal, saat ini akan memasuki musim dingin di mana kebutuhan akan heater bertambah.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kalau musim dingin harga minyak bertambah, Maret tahun depan baru turun lagi,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia melihat kondisi seperti inilah yang akan membuat biaya produksi meningkat dan akan berpengaruh ke masyarakat.

“Cost of produksi belum tentu bisa ditransaksikan ke daya jual. UMR masih minimal, tapi bansos dari pemerintah sangat menolong masyarakat. Buying power belum terlalu besar untuk yang bekerja, pabrik-pabrik tidak bisa naikin begitu mudah, ada juga yang resize packaging untuk mengakali cost,” tambah dia.

ADVERTISEMENTS

Di sisi lain, permintaan produksi CPO masih meningkat secara terus menerus dan bahkan diprediksi akan menambah lahan.

ADVERTISEMENTS

Perusahaan tambang juga masih membutuhkan tenaga kerja manusia, sehingga tidak bisa diterapkan secara keseluruhan untuk digitalisasi.

Berita Lainnya:
SEI Terpilih Menjadi Perusahaan Pionir Solar Energi

“Secara fisik butuh tenaga kerja, belum transport dari tambang. Tidak bisa berjalan sendirian, butuh diangkut dan butuh transportasi. Ini sangat positif, tenaga kerja di daerah tidak cukup menampung. Dari Jawa bisa ke sana,” pungkas Jahja.

Hal ini tentunya akan membuat pendapatan dapat dibagi ke tempat mereka bekerja. Mulai dari Kalimantan hingga Sulawesi.

Ia melihat, pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat berkembang.

“Tentu ada saving sebagian hasil gaji kirim ke rumah. Jawa akan menambah belanja, hipotesa ini secara individu. Pintar-pintar apa yang laku dan bisa dijual bagi pengusaha. Kalau ini aman mudah-mudahan tidak terjadi resesi,” tandasnya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi