Rabu, 01/05/2024 - 07:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Kuartal III 2022 Tumbuh di Atas 5,5 persen

ADVERTISEMENTS

Prediksi Ekonomi Kuartal III terlihat dari indikator mobilitas dan penjualan retail

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 5,5 persen pada kuartal III 2022. Adapun prediksi ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 5,44 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan prediksi tersebut terlihat dari berbagai indikator seperti mobilitas, indeks penjualan retail, dan Mandiri Spending Index, seluruhnya masih dalam situasi yang positif dan ekspansif.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Ini artinya nanti kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi masih tumbuh sangat kuat, yaitu area di atas 5,5 persen, perkiraan dari Kementerian Keuangan,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA, Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Industri Aviasi Tumbuh, Penangan Groundhandling JAS Naik 69 Persen


Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah indikator seperti PMI Manufaktur, Indonesia bahkan mengalami penguatan. Hal ini artinya 13 bulan berturut-turut PMI Indonesia terus menerus berada dalam zona ekspansi. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Menggambarkan bahwa pemulihan ekonomi sudah terjaga momentumnya,” ungkapnya.


Kemudian, dilihat dari konsumsi listrik. Sri Mulyani menyebut pertumbuhan konsumsi listrik dari sektor bisnis dan industri tumbuh masing-masing sebesar 17,3 persen dan 8,1 persen.  

Berita Lainnya:
Okupansi Hotel BUMN Diprediksi Naik 8 Persen Saat Lebaran


Dari sisi manufaktur, industri pengolahan kapasitas produksi juga mengalami kenaikan. Hal ini menggambarkan kuartal III 2022 GDP masih kuat meskipun kemarin melakukan kenaikan harga BBM namun pengaruhnya terhadap growth masih relatif terjaga.


Kendati demikian, dia juga mewaspadai tantangan ekonomi pada 2023. Hal ini mengingat gelombang pelemahan ekonomi dunia dan ketidakpastian global, serta kecenderungan suku bunga yang naik pasti akan memengaruhi berbagai indikator dan juga faktor-faktor yang mendorong ekonomi Indonesia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi