Sabtu, 27/04/2024 - 01:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Bank Sentral Mesir Kembangkan Indikator Mata Uang Baru

ADVERTISEMENTS

Bank sentral juga sedang berupaya memperkenalkan lindung nilai mata uang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KAIRO — Mesir akan mengembangkan indikator mata uang baru. Gubernur bank sentral Mesir Hasan Abdalla menyampaikan upaya tersebut dilakukan untuk melepaskan patokan dolar AS terhadap pound Mesir. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Hasan mengatakan bank sentral juga sedang berupaya memperkenalkan lindung nilai mata uang. Bank sentral saat ini telah menyelesaikan kontrak berjangka seiring perubahan sistem perdagangan mata uangnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut Hasan, indikator baru tersebut nantinya akan didasarkan pada beberapa mata uang dan juga emas. “Amerika bukan mitra dagang utama kami. Saya tidak tahu mengapa masyarakat selalu terpaku pada dolar AS,” kata Hasan dilansir Reuters, Senin (24/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Konflik Israel-Iran Diprediksi Masih Picu Berlanjutnya Kenaikan Harga Minyak


Nilai tukar pound Mesir terhadap dolar AS selama 18 bulan terakhir masih berada di kisaran 15,70 per dolar AS. Namun, sejak konflik Ukraina dan Rusia pecah, bank sentral mendevaluasi mata uang sehingga membuat pound Mesir terus melemah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sejak Maret, Mesir telah menegosiasikan paket dukungan keuangan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Kondisi ini pun mendesak Mesir untuk mengadopsi nilai tukar yang lebih fleksibel.

Berita Lainnya:
BPKH Sebut Akuisisi BTN Syariah dan Muamalat Masih dalam Pembahasan Internal


Di sisi lain, pound Mesir telah menguat terhadap euro, pound Inggris dan lira Turki sejak krisis Ukraina. “Tetapi orang-orang tidak melihat semua itu,” kata Abdalla.


Terlepas dari pergerakan mata uang, Abdalla mengatakan misi utama bank sentral adalah mengendalikan inflasi, yang sekarang mencapai 14 persen.


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi