Sabtu, 27/04/2024 - 05:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jambi Miliki Cadangan 1,9 Miliar Ton Batu Bara

ADVERTISEMENTS

Jambi hanya mampu memproduksi 13 juta ton batu bara per tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAMBI — Kementerian ESDM mencatat Provinsi Jambi sampai saat ini masih memiliki cadangan batu bara sebesar 1,9 miliar ton yang tersebar di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Harry Endria di Jambi, Ahad (23/10/2022) mengatakan cadangan batu bara tersebut sudah terdata resmi di Kementerian ESDM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kalau produksi batu bara di Jambi sebesar 19 juta ton per tahun, maka dengan jumlah cadangan sebanyak 1,9 miliar ton maka diperkirakan batu bara di Jambi baru akan bisa habis pada 100 tahun mendatang,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Polisi Identifikasi 13 Kantong Jenazah Kecelakaan Tol Cikampek, 6 Masih Utuh


Namun, jumlah cadangan batu bara ini bisa saja terus bertambah apabila ditemukan lagi cadangan baru. Harry Endria juga menjelaskan untuk produksi di 2022, Jambi mendapatkan kuota dari kementerian ESDM sebanyak 42 juta ton per tahun, namun realisasinya sampai dengan September 2022, Jambi hanya mampu memproduksi 13 juta ton per tahun.

ADVERTISEMENTS


“Sangat jauh dari kuota yang diberikan oleh kementerian ESDM,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Disinggung apakah nanti ada dampak terkait tidak tercapainya target produksi batu bara tersebut, Endria menjelaskan tidak ada masalah namun yang menjadi permasalahannya apabila misalkan mereka para pengusaha melakukan kontrak dengan PLN. Apabila target itu tidak tercapai mereka akan kena hukuman.

Berita Lainnya:
Viral Masjid Istiqlal Bagi-Bagi Menu Buka Puasa Pro Israel, Bukannya LPPOM MUI Minta Diboikot?


Dia mengatakan, dahulu sopir angkutan batu bara dapat mengantarkan komoditas itu dari mulut tambang ke pelabuhan bongkar yang terletak di kawasan Talang Duku dalam waktu hanya sehari. Namun saat ini membutuhkan waktu satu sampai dua hari.


“Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka, karena hambatan berada di angkutannya,” kata Harry Endria.


Saat ini beberapa kabupaten penghasil batu bara terbesar yakni Kabupaten Sarolangun dan disusul beberapa kabupaten lainnya seperti Bungo, Tebo, Batang Hari, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung barat.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi