Jumat, 03/05/2024 - 09:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Eks Kapolri Sebut Polri Bisa Berubah Tergantung Masyarakat, Kok Gitu?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Kapolri ke-17, Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar menyebut reformasi Polri dari segi kultural dapat dilakukan. Namun dia mengakui, hal itu membutuhkan jangka waktu yang panjang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Hal ini disampaikan Bachtiar usai melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama Mabes Polri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya tentu dari 2001 sampai 2005, saya sudah melakukan reformasi seperti itu. Tapi memang reformasi yang perlu waktu adalah aspek kultural,” ungkap Bachtiar di Mabes Polri, Kamis (27/10).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sejatinya, lanjut Bachtiar, reformasi di tubuh Polri telah dilakukan sejak era Presiden Soeharto. Di mana, saat itu Polri baru saja dipisahkan dengan ABRI — sebutan TNI masa itu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Brigadir RAT Disebut Bunuh Diri, Ini Motifnya Menurut Kapolres Metro Jaksel

Hanya saja, reformasi di segi kultural Polri membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab banyak aspek pendukung yang juga perlu dipenuhi, termasuk dari masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ini kebetulan bukan hanya karena beberapa polisinya, tapi tergantung lingkungannya. Lingkungannya siapa? Masyarakat itu sendiri. Jadi perubahan kultural di polisi juga dipengaruhi oleh perubahan pada masyarakat itu sendiri. Itu yang dirasakan menjadi beban kita semua,” ungkap dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat bicara soal reformasi kultural Polri di acara puncak HUT ke-74 Polwan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/9).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sigit menjelaskan, ada dua langkah reformasi kultural yang bakal dilakukan. Pertama Rule Based Definition dan kedua Value based Definition.

Berita Lainnya:
BNPB: Listrik dan Jalur Komunikasi Putus Akibat Banjir di Minahasa Utara

Sigit memaparkan, Rule Based Definition sudah berjalan dengan menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat. Contoh konkretnya adalah perubahan Perkap menjadi Perpol beberapa waktu lalu.

Sedangkan cara Value Based, membutuhkan komitmen dan kerja keras bagi seluruh personel kepolisian dengan terus menanamkan nilai Tri Brata dan Catur Prasetya serta saling mengingatkan satu lainnya untuk selalu berbuat kebaikan.

“Kita harus saling mengingatkan. Tidak bisa kita biarkan teman kita kemudian berjalan tersesat dan tidak kita ingatkan. Anda berdosa kalau tidak mengingatkan teman-teman. Yang terlihat mulai perhatikan, tugas kita untuk saling mengingatkan dan ini untuk menjaga institusi yang kita cintai,” kata Sigit.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi