Jumat, 26/04/2024 - 14:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

UE Desak Rusia Batalkan Penangguhan Kesepakatan Koridor Gandum

ADVERTISEMENTS

Rusia menghalangi ekspor biji-bijian yang sangat dibutuhkan untuk atasi krisis pangan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ISTANBUL — Uni Eropa (UE) mengutuk penangguhan Rusia atas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative. Kelompok ini mendesak Moskow untuk membatalkan keputusan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Keputusan Rusia yang tidak dapat dibenarkan untuk menangguhkan partisipasinya dalam Black Sea Grain Initiative PBB. Rusia menghalangi ekspor biji-bijian yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis pangan global,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dikutip dari Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan UE mengatakan, perjanjian penting itu membuat perbedaan yang signifikan dengan membawa lebih dari sembilan juta ton biji-bijian dan bahan makanan ke pasar global, termasuk negara-negara yang membutuhkan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Zelenskyy Hadiri Pertemuan di Lithuania, Bahas Perang dengan Rusia

“Tindakan sengaja Rusia, termasuk menghancurkan stok, mengganggu produksi, dan memberlakukan pembatasan kuota pada ekspor bahan makanan dan pupuknya sendiri telah memperburuk krisis ketahanan pangan global,” kata UE menuduh Rusia mempersenjatai makanan dan kelaparan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

UE mengutuk penangguhan Rusia terhadap Black Sea Grain Initiative dan mendesak Rusia untuk membatalkan keputusannya dan segera melanjutkan implementasinya. Organisasi Eropa itu sangat mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk perpanjangan inisiatif di luar periode saat ini yang berakhir pada November.

Turki, PBB, dan Ukraina menyetujui rencana pergerakan untuk 16 kapal yang berada di perairan Turki pada Ahad (30/10/2022). Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang mengawasi pengiriman berdasarkan kesepakatan itu mengatakan, tiga delegasi yang mewakili elemen maritim Rusia, Turki, dan Ukraina juga setuju untuk melakukan inspeksi pada 40 kapal keluar pada Senin (1/11/2022).

Berita Lainnya:
Filipina dan China Kembali Bersitegang, LCS Memanas

JCC menambahkan, pihak Rusia telah diberitahu tentang perkembangan tersebut. Beberapa hari sebelumnya, Rusia mengumumkan telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan untuk mengekspor gandum Ukraina setelah serangan terhadap Armada Laut Hitam.

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, jika kesepakatan tersebut tetap dijalankan, kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan Laut Hitam tidak dijamin keamanannya. “Dalam kondisi di mana Rusia berbicara tentang ketidakmungkinan menjamin keselamatan navigasi di wilayah ini, kesepakatan seperti itu hampir tidak mungkin,” ujar Peskov pada Senin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi