Jumat, 03/05/2024 - 11:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

NFA: Extra Effort Jaga Inflasi Pangan Oktober Terkendali

ADVERTISEMENTS

Angka inflasi nasional per Oktober 2022 berada di posisi 5,71 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA – Badan Pangan Nasional (NFA) menyatakan akan terus meningkatkan extra effort pengendalian inflasi untuk mempertahankan tren penurunan inflasi (deflasi) yang terjadi di bulan Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 di bulan September 2022 menjadi 112,75 di bulan Oktober 2022 atau terjadi deflasi 0,11 persen secara bulanan, dengan kontribusi terbesar dari sektor pangan -0,25 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sementara, angka inflasi nasional per Oktober 2022 berada di posisi 5,71 persen dengan andil terbesar dari sektor transportasi 1,92 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi mengatakan, deflasi yang terjadi di Oktober ini merupakan kabar baik, terlebih kondisi tersebut dipicu oleh turunnya inflasi pangan sebesar 0,25 persen secara bulanan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kami merespon dengan baik perkembangan tersebut, tentunya ini menunjukan keberhasilan kerja keras yang telah dilakukan seluruh stakeholder pangan dari pusat hingga daerah dalam menjaga stabilitas stok dan harga pangan, namun kita jangan sampai lengah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pusat AI Indonesia Bakal Hadir dengan Investasi Dekitar Rp 3,1 Triliun


Arief memastikan, pihaknya bersama seluruh kementerian/lembaga terkait, dinas urusan pangan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, serta seluruh stakeholder yang tergabung kedalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah akan terus mendorong dan mengawal pelaksanaan extra effort pengendalian inflasi pangan secara konsisten.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Berdasarkan data BPS Oktober 2022, sektor pangan berhasi turun menjadi sektor penyumbang terbesar inflasi kedua dengan andil 1,72 persen, di bawah sektor transportasi yang berkontribusi sebesar 1,92 persen.


Menurutnya, sektor pangan mengalami kemajuan yang signifikan dalam pengendalian inflasi. Di mana pada September 2022 lalu pangan menempati posisi pertama penyumbang inflasi sebesar 2,02 persen, di atas sektor transportasi 1,92 persen.


“Bulan ini kita berhasil turunkan menjadi 1,72 persen. Melalu kerja sama yang menyeluruh dan berkelanjutan, kami optimis inflasi pangan bisa terus ditekan,” jelasnya.


Faktor penyebab turunnya inflasi pangan, menurut Arief, salah satunya gencarnya pelaksanaan operasi pasar atau bazar pangan murah di berbagai daerah. Sampai dengan awal November 2022 ini, NFA bekerja sama dengan dinas urusan pangan daerah, Bank Indonesia, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya telah melaksanakan 125 kali bazar pangan murah di 25 provinsi dan 56 kabupaten/kota.

Berita Lainnya:
Nasabah PNM Mekaar Sukses Kembangkan Usaha Minuman Kesehatan dari Modal Pinjam


Realisasi total penyaluran pada kegiatan tersebut sebanyak 202 ribu kg, terdiri dari komoditas beras, cabai, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam, gula, bawang putih dan merah, daging sapi, serta sayuran lainnya.


Selain pelaksanaan bazar pangan murah, Arief mengaku, melakukan monitoring yang ketat terhadap perkembangan stok dan harga pangan harian, baik di tingkat produsen maupun konsumen.


Pihaknya meyakini, langkah pengendalian inflasi pangan kedepannya akan semakin baik. Hal tersebut seiring telah ditekennya bleid Peraturan Presiden (Perpres) No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah dan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.


Melalui Perpres Cadangan Pangan Pemerintah, Indonesia akan memiliki stok cadangan pangan 11 komoditas strategis, sehingga upaya stabilisasi stok dan harga pangan relatif lebih terjaga. “Hal ini sejalan dengan semangat NFA, bukan hanya mengendalikan harga di hilir/konsumen, tapi memastikan petani peternak sejahtera,” jelasnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi