Sabtu, 27/07/2024 - 12:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Penganiayaan Berujung Kematian Anak di Depok Bentuk Kekerasan Gender Ekstrem

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

Pelaku penganiayaan terhadap istri dan anak di Depok perlu dihukum dengan pemberatan

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

JAKARTA – Kasus penganiayaan terhadap istri dan anak di Depok, Jawa Barat, yang berujung pada kematian anak merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang ekstrem. Hal ini diungkapkan Anggota Komnas Perempuan Rainy Hutabarat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024


“Komnas Perempuan memandang pembunuhan terhadap anak perempuan merupakan kekerasan berbasis gender yang ekstrem sebagai puncak dari kekerasan dalam rumah tangga,” kata Rainy Hutabarat kepada Antara di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah


Rainy mengatakan pembunuhan tersebut bukan tindak kriminal biasa sehingga pelaku perlu dihukum dengan pemberatan. “Pelaku perlu dihukum dengan pemberatan karena pertama, aspek hak anak sebagaimana diamanatkan UU Perlindungan Anak yakni seorang anak berhak atas perlindungan dari orang tuanya dan berhak bebas dari penyiksaan. Kedua, pembunuhan berbasis gender,” kata dia.

Berita Lainnya:
PDIP Cuma Punya Dua Pilihan, Dukung Anies atau Koalisi dengan Lingkaran Jokowi
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah


Selain itu pelaku juga melakukan kekerasan fisik yang sadis kepada sang istri. “Pelaku melakukan kekerasan fisik yang sadis terhadap istrinya. Artinya bentuk kekerasan yang mengancam nyawa,” jelas Rainy.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024


Komnas Perempuan menegaskan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak boleh dibiarkan terjadi berulang dan berakibat penyiksaan yang mengancam nyawa, bahkan kematian. Komnas Perempuan juga menekankan pentingnya memulihkan kondisi fisik dan psikis korban agar dapat kembali hidup normal.

Berita Lainnya:
Boom! Karir di Dunia Informatika: Prospek Cerah di Era Digital, Yuk Simak Sub-Bidangnya
ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah


“Penting agar perempuan korban yang dalam kondisi kritis mendapat pengobatan fisik hingga pulih dan pemulihan psikis agar berdaya kembali menjalani kehidupan ke depannya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024


Pelaku kekerasan gender ekstrem RNA (31) menganiaya putri kandungnya KPC (11) hingga meninggal dan istrinya NI (31) hingga mengalami luka berat. Peristiwa tragis itu terjadi di Perumahan Klaster Pondok Jatijajar, Tapos, Depok, Jawa Barat pada Selasa (1/11/2022) pagi.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024


Kasus pembunuhan ini berawal dari pertengkaran suami istri. RNA kesal karena NI meminta cerai dan ingin pergi dari rumah.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا الكهف [34] Listen
And he had fruit, so he said to his companion while he was conversing with him, "I am greater than you in wealth and mightier in [numbers of] men." Al-Kahf ( The Cave ) [34] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi