Sabtu, 04/05/2024 - 05:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Hanya 4 Persen Masyarakat Indonesia yang Khawatirkan Resesi Tahun Depan

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga menjadi hal yang paling dikhawatirkan jika terjadi resesi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Continuum Data Indonesia melakukan analisis respon masyarakat menggunakan pendekatan big data, guna mengetahui kekhawatiran publik terhadap isu resesi pada tahun depan. Hasilnya, hanya empat persen perbincangan dari data media sosial yang menunjukkan kekhawatiran masyarakat mengenai resesi 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Sementara sebanyak 95,9 persen tidak khawatir,” ujar Data Analyst dari Continuum Data Indonesia Natasha Yulian dalam diskusi daring yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef) secara daring, Selasa (8/11/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mendag Zulhas Tegaskan tak Akan Impor Bawang Merah Meski Harga Naik


Ia menambahkan, sebanyak 45 persen perbincangan negatif berisikan kritik pemerintah yang ketar-ketir dengan resesi tahun depan. Lalu sebanyak 30,3 persen perbincangan negatif di media sosial terkait kampanye menjual ketakutan atau fear mongering dari influencer

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Sementara perbincangan positif masyarakat, sebanyak 69,3 persen berkisar pada optimisme Indonesia aman dari resesi. “Kemudian 21,6 persen perbincangan terkait konsumsi masyarakat yang masih tinggi terhadap Iphone 14,” tuturnya. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Meski begitu, kata dia, walau tidak dominan namun masyarakat masih mengkhawatirkan kemungkinan resesi. Hal itu dinilai logis jika melihat tren beberapa waktu ke belakang, harga-harga mengalami kenaikan dan gelombang PHK terjadi di mana-mana. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Demi Modernisasi Alsintan, Kementan Gencarkan Program Gelisah


Natasha mengungkapkan, kenaikan harga menjadi hal yang paling dikhawatirkan jika terjadi resesi dengan persentase sebanyak 52,8 persen. “Selain itu, krisis pangan dan susah mencari kerja juga menjadi hal yang dikhawatirkan. Persentase masing-masing 30,6 persen dan 4,2 persen,” jelas dia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Maka, lanjutnya, masyarakat di media sosial pun aktif membagikan tips untuk menghadapi resesi. Di antaranya berhemat menabung dengan persentase 50,1 persen serta tetap belanja, persentasenya sebanyak 21 persen.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi