“Semoga Program ISDP 2022 bisa sejalan dengan program BSI dan pemerintah mendukung tumbuh kembang UMKM,” kata Sukoriyanto.
Sesuai visi ISDP 2022, BSI Maslahat bersama dengan BSI berupaya membentuk serta mendukung berkembangnya wirausaha sosial yang berwawasan Islam di Indonesia. Dalam program ini, BSI Maslahat mencari, mendidik, dan membina bukan hanya entrepreneur yang menargetkan keuntungan bisnis semata, tetapi juga berwawasan dan berketerampilan, serta memberi dampak kepada masyarakat serta lingkungan.
BSI dan BSI Maslahat juga ikut dalam pengembangan wakaf melalui Bank Wakaf Mikro (BWM). Pada Maret 2022 lalu, BSI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan BWM pertama di DKI Jakarta di Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan (PKP).
Gerakan ekonomi umat di level akar rumput itu sudah OJK gulirkan sejak 2017 lalu. Hingga November 2022, ada 62 unit BWM di seluruh Indonesia dengan penyaluran pembiayaan kumulatif Rp 105,2 miliar.
BWM membuka akses pembiayaa mikro mulai dari Rp 1 juta. Sistem yang digunakan adalah tanggung renteng dimana nasabah harus bergabung dalam kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (Kumpi).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap BWM di pesantren mampu memberi dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya. “BSI berkomitmen untuk bersama UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkatkan usahanya,” kata Hery.
Presiden Joko Widodo ikut bersyukur dengan hadirnya BWM. Dengan menjangkau segmen pengusaha dhuafa di level ultramikro, BWM ikut menolong pelaku usaha ultramikro dari godaan rentenir. Apalagi, pembiayaan BWM tak mensyaratkan adanya jaminan.
“Jangan sampai pinjamnya ke rentenir, hati-hati. Sekarang sudah ada bank wakaf mikro supaya usaha yang kecil-kecil gampang cari modal,” ujar Jokowi di berbagai kesempatan bertemu nasabah BWM.
Sumber: Republika