Selasa, 07/05/2024 - 15:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menguak Teka Teki Buku Hitam Sambo Vs Buku Merah Tito: 'Kejanggalan' Terungkap?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Buku hitam Ferdy Sambo dan buku merah Tito Karnavian ramai dibahas akhir-akhir ini, adakah ‘kejanggalan’ yang terungkap di dalamnya?

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Diketahui Ferdy Sambo memang beberapa kali membawa buku hitam saat menjalani sidang pembacaan dakwaan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bahkan sudah sebanyak dua kali Ferdy Sambo tampak membawa buku hitam pada sidang hari Senin, 17 Oktober dan Kamis, 20 Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara untuk buku merah Tito Karnavian dikaitkan dengan video perusakan barang bukti dari kasus impor daging atau yang sangat dikenal sebagai ‘skandal buku merah’.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Dalam skandal buku merah itu dikatakan berisi tentang video rekaman CCTV yang ada di Ruang Kolaborasi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2019.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lantas apa saja isi dari buku hitam Sambo dan buku merah yang menyeret Tito Karnavian?

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Berikut ini Tim Disway.id akan menjabarkan secara rinci isi dari masing-masing buku tersebut yang menyangkut Ferdy Sambo dan Tito Karnavian.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Bobby Rahman Manalu menyebut bahwa buku hitam berisi tentang kegiatan sehari-hari Ferdy Sambo. Dimulai sejak saat masih menjabat sebagai Komisari Besar.

“Jadi kegiatan sehari-hari itu apa, misalnya dia rapat. Pokoknya kegiatan sehari-hari,” ujar Bobby Manalu.

Berita Lainnya:
Pengelolaan Limbah Lampu Bekas yang Mengandung Merkuri

“Beliau menjabat Kasubdit 3 Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Itu aja isinya,” sambungnya.

Bobby mengaku belum pernah membaca semua isi buku tersebut, tetapi ia yakin buku itu hanya berisi catatan harian dari kegiatan Ferdy Sambo.

“Saya nggak (pernah) baca. Saya sempat lihat-lihat, oh memang catatan, seluruh catatan kegiatan beliau (Sambo) lah,” tandasnya.

“Kegiatan apa yang dilakukan, apa yang dikerjakan. Itu isinya,” tutur Bobby menambahkan.

Sementara itu pengacara Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang siap memberikan informasi tentang isi dari buku hitam Sambo apabila memang dibutuhkan.

Lebih lanjut Rasamala menuturkan kalau isi dari buku hitam itu berisi catatan kegiatan Sambo sejak saat menjabat sebagai Kasubdit 3 Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri hingga menjadi Kepala Divisi (Kavid) Propam Polri.

Ia mengungkap bahwa Sambo memang rajin mencatat segala kegiatannya sehari-hari terkait kariernya di buku hitam tersebut.

“Saya beberapa kali ketemu beliau, buku hitam itu selalu dibawa. Pak Sambo punya pengalaman cukup panjang,” paparnya, Kamis 20 Oktober 2022.

“Beliau pernah menjadi Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim, Dirtipidum Bareskrim sampai Kadiv Propam,” tambah Rasamala.

Akan teapi Rasamala belum secara spesifik melihat isi buku hitam Ferdy Sambo. Ia tak mau berasumsi sendiri soal keseluruhan isinya.

“Saya pikir beliau terlepas dari persoalan pidana yang dihadapi, beliau ada kecintaan terhadap institusinya di kepolisian,” tukasnya.

Berita Lainnya:
Gubernur Mahyeldi Tegaskan Pemprov Sumbar tidak Antikritik

“Saya pikir itu disampaikan beberapa kali oleh beliau,” sambung Rasalama.

Skandal Buku Merah Tito Karnavian 

SKANDAL BUKU MERAH TITO KARNAVIAN 2019

Skandal Buku Merah Tito Karnavian Vs Isu Perang Bintang, Benar Ada?-@titokarnavian/Lisa Fotios-Instagram/Pexels

Cerita awal dari skandal buku merah tersebut berawal dari tim Media IndonesiaLeaks yang meminta pihak kepolisian untuk segera memproses temuan terbaru yakni video perusakan barang bukti dalam kasus impor daging.

Respons Polri dinilai akan sangat penting demi menegaskan bahwa ada komitmen tinggi dari lembaga penegak hukum dalam penegasan dari pemberantasan kasus korupsi dan kehormatan kebebasan pers.

“Video tersebut merupakan bukti terbaru yang menunjukkan adanya upaya perusakan terhadap barang bukti dalam kasus suap impor daging oleh pengusaha Basuki Hariman terhadap mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar,” kata Kepala Bidang Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Gading Yonggar Ditya pada Selasa, 22 Oktober 2019.

Diketahui bahwa beberapa media tergabung di dalam tim IndonesiaLeaks: di antaranya ada Tempo, Tirto, Jaring, Independen, KBR, dan The Jakarta Post. Semua media itu sempat merilis video tersebut pada 17 Oktober 2019.

Diduga barang bukti buku merah berisi catatan keuangan aliran dana dari perusahaan milik Basuki ke beberapa pejabat tinggi telah dirusak.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi